Ini Pertama Kalinya Saya Bermain Dengan Tiga Stick

Rio At Drummers Day 2

by: Ade Kushendra | Drummer dari Audio Jahad| Bendahara Indonesian Drummers-Atjeh (ID-A)

Ada sesuatu yang berbeda di Tower Coffee, Senin, 2 Juni 2013 yang lalu. Puluhan drummer berkumpul untuk menyaksikan malam pertunjukan GMA Drummers Day kedua, yang juga merupakan bagian dari rangkaian #AksiMusisiPeduli yang diadakan oleh Gabungan Musisi Aceh.

Setelah molor 30 menit karena faktor cuaca, tepat pukul 21.00 wib MC Amel yang cantik memulai acara yang disambut dengan  meriah dan penuh antusias dari penonton yang rata-rata merupakan musisi Aceh.
Walaupun diluar cuaca dingin dan hujan lebat yang sangat tidak bersahabat, tapi tidak menyurutkan semangat kawan-kawan musisi  yang datang untuk melihat para drummer Aceh menampilkan aksi terbaiknya malam itu.

Gusty Portnoy mengawali pertunjukan dengan mengcover lagunya Dream Theater secara apik dan lihai. Suasana langsung  berubah menjadi “panas”! Gusty dengan tenangnya mengeksekusi pukulan demi pukulan yang berkomposisi rumit dan cepat. Dilanjutkan dengan tampilnya Deden Epoy yang dengan cool dan asik memainkan musik Funk. Wakil ketua ID-A ini memang doyan benar dengan rhythm Funk.

Adalah Gilan Nasution, drummer yang sudah tidak sabar menunggu dipanggil untuk naik ke panggung.  Hadir bersama Teuku Mirza (gitar) dan Olenk Myung (bass), bertiga mereka menciptakan sebuah komposisi fusion yang menonjolkan kebolehan mereka dalam memainkan poly-meter. Dimulai dengan meter 4/4, Gilan melanjutkannya dengan solo drum, disambung dengan bagian yang terdengar sangat rumit: Gilan memainkan meter 7/8 dan Mirza-Olenk memainkan sebuah unison dalam meter 5/8. Bagi yang tidak biasa dengan poly-meter seperti ini pasti akan merasakan “chaos”. Kegilaan ini dilanjutkan dengan Gilan yang merubah rhythm nya ke meter 6/8 dan Mirza-Olenk tetap memainkan riff-riff 5/8. Gilan memang Gila!

Drummer paling bongsor malam itu, Furqan Knighter muncul di panggung dengan mengcover lagu PAS band. Baru terasa betapa kecilnya panggung dan drum ketika dia mengambil alih singgasana. Wanda kemudian naik dan lebih memilih untuk bermain solo dengan menampilkan rudiment atau teknik-teknik dasar bermain drum dari tempo lambat ke tempo cepat.

Agenda yang paling ditunggu-tunggu malam itu adalah workshop dari Rio Xantafe, sang ketua Indonesian Drummers – Atjeh (ID-A). Rio mulai menjelaskan satu persatu jenis-jenis rudiment. Ada 5 jenis rudiment yang dia jelaskan sambil  memainkannya yaitu: single stroke, double stroke, single paradidle, drag dan flam.

Di sela-sela workshop Rio memberikan kesempatan kepada penonton untuk bertanya. Salah satu audiens berdiri dan bertanya: ”Apakah Abang bisa bermain drum dengan tiga stick?”

Woow.. Ini merupakan sebuah tantangan yang sangat gila menurut saya.

“Waduhhh…tangan saya aja cuma ada dua. Gimana caranya saya bermain dengan tiga stick ya?”

Tapi tanpa ragu pemateri workshop malam itu pun bermain dengan tiga stick.

“Oke! Saya akan coba bermain dengan tiga stick. Ini pertama kalinya saya bermain dengan tiga stick. Jadi  kalau nanti saya salah-salah mainnya, ketawain aja! Nggak apa-apa kok, kita kan disini sama-sam belajar hehehe…” jawab Rio disambut dengan tawa dan tepuk tangan penonton yang menyemuti Tower Coffee  malam itu.

Rio pun mulai memukul snare drum dengan menggunakan 3 stick dari tempo lambat ke tempo cepat dengan cukup baik dan tanpa beban. Dan seluruh penonton yang hadir pun terhipnotis dengan aksi itu.

Woow! Ini suatu hal yang luar biasa yang pernah saya lihat secara langsung. Rio pun mengakhiri workshop dengan memainkan full drum set, sambil mempraktekkan teknik-teknik yang dia jelaskan tadi.

Setelah workshop acara pun di sambung dengan beberapa penampilan lagi. Diantaranya masih ada penampilan dari Abde (bukan Abde slank ya :D). Abde pun tampil dengan cover lagu Jason Miraz (judulnya apaan yaaa?). Setelah itu sang Abang   Afred hadir dengan sebuah kolaborasi dengan Ayah Joel. Ayah Joel membaca puisinya dengan diiringi permainan drum Afred. Sebuah kerjasama yang cukup unik dan keren!

Romel, drummer Horny Fever dan Inverno tampil sebagai peserta berikut dengan membawakan lagu ciptaannya yang super keren dan up-tempo. Lalu hadir peserta terakhir Apon dengan cover lagunya Bon Jovi.

Tak terasa, arah jarum jam sudah menunjukan pukul 22.50 WIB, jam session dan sebuah epilog dari MC Amel yang cantik pun menutup acara GMA Drummers Day 2. Sebuah pengalaman yang luar biasa! Jadi tak sabar untuk ikut bermain di bagian ketiga Agustus nanti. Drummers! Get ready!

Facebook Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: