Musisi atau Musikus?

musisi atau musikus

Oleh: Mukhlis Fitriadi/Ulis

“Aku seorang Musisi atau aku seorang Musikus?” 

Pertanyaan itu tiba-tiba terlontar dari mulut Iwan Kadal, kawan main band awak (redaksi: awak adalah salah satu synonym untuk “aku” di Aceh dan Sumatera Utara) di meja favorit kami di Taufik Kopi samping Gereja Methodist, Banda Aceh.

“Maunya qe apa?” tanyaku (redaksi: “qe” atau “ke” adalah slang untuk “lo” atau “kamu” di dalam bahasa percakapan sehari-hari di Aceh.)

“Apa aja boleh! Tapi apa dulu bedanya?” jawabnya.

Oh mak! Apa ya jawabnya? Nyesal juga dulu sering cabut pas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mana tahu pas tidak masuk, ada guru sedang menjelaskan makna dua kata ini.

23 tahun main band masak gak teringat pula ada dua kata ini: musisi dan musikus. Bahkan waktu masih belajar dan mengajar di Moritza Music Club/MMC (redaksi: sekarang Sekolah Musik Moritza) dulu, gak teringat juga untuk nanya sama bang Momo apa beda dua kata ini.

“Cak qe tanya ama si Maput, dia mungkin tahu,” kata Si Wan lagi (redaksi: Maput yang dimaksud adalah T. Mahfud, salah satu anggota Gank Cobra bersama Ulis, Iwan Kadal, Deni Boneng dan Putra Petrozo).

Oh yes! SMS pun aku kirimkan dan langsung dapat jawaban singkat: Musikus itu tunggal, Musisi itu jamak!

Si Kadal pun angguk-angguk membaca jawaban tersebut, sebuah anggukan yang sepertinya penuh dengan keraguan, kupiker!

**

Cek-cek di internet, akhirnya dapat pencerahan dari wikipedia pengenai perbedaan musisi dan musikus. Benar seperti yang dikatakan Mahfud: musikus itu bentuk tunggal dari pemain musik, dan musisi adalah bentuk jamaknya.

Bahasa Indonesia memang banyak menyerap istilah dari bahasa Asing untuk terminologi musiknya. Ilmu musik formal Belanda yang diajarkan di Indonesia dahulu telah diadopsi dan dipakai sebagai bahan pengantar di sekolah-sekolah kita sekarang.

Seperti bangsa-bangsa lain di Eropa, Belanda banyak menggunakan istilah di dalam Bahasa Latin untuk bahan pengantar di ruang-ruang pendidikan mereka.

Berikut perubahan secara jumlah untuk kata music di dalam bahasa Latin:

Singular Plural
nominative mūsicus mūsicī
genitive mūsicī mūsicōrum
dative mūsicō mūsicīs
accusative mūsicum mūsicōs
ablative mūsicō mūsicīs
vocative mūsice mūsicī

***

Ternyata, bukan hanya musisi/musikus yang merupakan serapan Bahasa Latin di dalam Bahasa Indonesia yang (sekarang) menimbulkan kebingungan. Banyak juga istilah lain yang juga berarti jamak atau tunggal, tetapi penggunaanya tertukar-tukar di dalam percakapan sehari-hari.

Misalnya: politisi dan politikus, alumni dan alumnus, kampus dan kampi (tidak umum), androgini dan androginus, dan lain-lain.

Jadi, akhiran -us dan -i di dalam istilah yang diserap dari Bahasa Latin menandakan perbedaan jumlah.

Bahasa Italia yang merupakan keluarga bahasa-bahasa Latin juga mempunyai kaidah yang sama. Akhiran -i juga menandakan jamak. Misalnya:

  • Interisti = jamak untuk penggemar klub sepak bola Inter Milan. Bentuk tunggalnya adalah INTERISTA.
  • Milanisti = jamak untuk penggemar klub sepak bola AC Milan. Bentuk tunggalnya adalah MILANISTA.
  • Juventini = jamak (maskulin) untuk penggemar klub sepak bola Juventus. Bentuk tunggalnya adalah JUVENTINO (maskulin) dan JUVENTINA (feminin).

Kesimpulannya adalah:

Aku adalah (seorang) MUSIKUS.

Aku adalah ALUMNUS Unsyiah.

Aku seorang INTERISTA.

Salah ucap = salah arti. Hati-hati yaaaaaw!!!!!

*****

Facebook Comments

One thought on “Musisi atau Musikus?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: