Quote dari Klinik Jazz 2013 bersama Dwiki Dharmawan

klinik-jazz-miko

Klinik Jazz 2013 yang diadakan oleh Atjeh Jazz Foundation 8 Juni 2013 lalu menyisakan banyak kekaguman dan harapan-harapan, agar kegiatan-kegiatan sejenis diadakan lagi kedepannya. Kami mencatat beberapa kekaguman dan harapan-harapan ini dan menyajikannya di dalam sebuah kumpulan quote berikut ini:

 
“Saya ingin musik jazz berkembang di Unsyiah. Unsyiah tidak hanya dibangun dengan nilai keilmuan, tapi juga dengan nilai kesenian dan spritual.”  
Samsul Rizal, Rektor Unsyiah. 
 
“Dengan jazz, usaha untuk memahami arti penting improvisasi, kreativitas yg egaliter, interaksi dan kolaborasi, bahkan nilai sebuah kontribusi akan terselami, dan pada akhirnya bisa menjadi modal sosial yang berharga. Musik, pada akhirnya bisa dikeluarkan dari daftar list kegiatan terlarang jika lewatnya bisa makin mendewasakan diri dalam berhidup. Mungkin!” 
Risman A. Rachman, Budayawan dan aktifis sosial
 
 
“Kebutuhan masyarakat menuju kota madani,  bukan hanya masjid, rumah sakit, dan sekolah, tapi termasuk tempat-tempat berkreasi seperti pementasan musik Jazz di Gelanggang Mahasiswa. Ini bagian dari kebutuhan masyarakat,” 
Mawardy Nurdin, Walikota Banda Aceh.
 
” Jazz adalah mantap..hehhee.”
Pang Onot, tokoh karikatur di Atjeh Post/Atjeh Times. 
 
“Pengembangan kesenian dan kebudayaan di Aceh perlu digalakkan, agar anak-anak muda Aceh bisa menyalurkan kreatifitasnya. Sehingga mereka bisa mengisi masa remajanya dengan kegiatan-kegiatan yang positif,”
Hasbi Abdullah, KETUA DPR Aceh
 
“Yang anda-anda kerjakan ini adalah seni, dan ini tak bisa diukur hanya dengan nilai-nilai rupiah. Ini sebuah kegiatan yang membutuhkan rasa, dikerjakan dengan hati,” Sulaiman Abda,  Wakil Ketua DPR Aceh.
 
Educating People Through Jazz,
Uniting Atjeh Through Jazz!” 
spanduk Atjeh Jazz di sisi kanan gedung Gelanggang Mahasiswa.
 
Jazz itu musik yang merakyat. Salah besar jika ada yang bilang jazz musik eksklusif,” 
Ahmad Mirza Safwandy, ketua Panitia Klinik Jazz, Bassist King of Fire/Nad Project, Gen-K Aceh.
 
“Keren. Ini acara langka.” Edy Provile Asa, Gitaris band Provile.
 
“Ini acara murni pendidikan, kita ingin melaksanakannya di Unsyiah sebagai lambang pendidikan di Aceh,”
Ahmad Mirza Safwandy, ketua Panitia Klinik Jazz, Bassist King of Fire/Nad Project, Gen-K Aceh.
“Satu-satunya pernyataan Mas Dwiki Dharmawan di acara Klinik Jazz Gelanggang Mahasiswa Unsyiah, Sabtu, 8 Juni 2013 kemarin, yang membuat saya terkesan adalah Dwiki cs yang sama sekali nggak ada latihan untuk mempersiapkan acara itu, seorang musisi katanya harus siap tampil dalam kondisi apapun, bahkan tanpa persiapan sekalipun. Seorang pro mestinya begitu kan? Juga untuk profesi lainnya, penulis, pengusaha, pengacara, politikus, penceramah” 
Ihan Nurdin, redaktur pelaksana Atjehpostcom.
 
“Ini tidak hanya pementasan, tapi juga pembelajaran. Kita ingin mahasiswa dan musisi muda di Aceh mendapatkan ilmu dari mereka,”  
Ahmad Mirza Safwandy, ketua Panitia Klinik Jazz, Bassist King of Fire/Nad Project, Gen-K Aceh.
 
“Keindahan itu hasil olah ketrampilan yang hadir dari hati yg jujur (Quote Klinik Jazz)
Mrk yg memberi kesempatan pada yang lain untuk menjadi hebat juga sosok orang hebat (Quote Klinik Jazz)
Kebersamaan itu bukan soal satu warna tapi soal menghormati keragaman warna untuk dinikmati keindahannya (Quote Klinik Jazz)
Bermusik itu seperti menjalani kehidupan sehari-hari. Perlu memperluas wawasan, membangun kebersamaan, dan bahasa yang sama, juga visi yg sama (Quote Klinik Jazz).”
kumpulan quote Risman A. RachmanBudayawan dan aktifis sosial, seusai menonton Klinik JAzz 2013.
 
“Jazz itu samuderanya musik, yang sanggup menampung semua aliran tanpa merasa terbebani.”
Gading Hamonangan, Budayawan dan aktifis sosial,
“Saya mengharapkan mahasiswa terus mengasah kemampuan berkesenian di Unsyiah, salah satunya seni musik jazz,” 
Samsul Rizal, Rektor Unsyiah.
 
“Jazz Sangat cocok dengan karakter orang Aceh, Jazz memberikan freedom spirit, semangat kebebasan yang besar kepada pemainnya. Jazz membuka ruang lebar untuk kolaborasi dengan musik lain.”
Agam Hamzah, gitaris Ligro Trio, guru musik Farabi.
 
“Lagu itu menggambarkan perang yang tidak pernah reda di Aceh meskipun setelah tsunami. Namun perang setelah tsunami ini berbeda dengan perang-perang lain yang pernah terjadi, yaitu perang dalam makna positif, Perang dalam makna positif  seperti mahasiswa yang saat ini harus siap berperang dengan kebodohan dan kemalasan. Karena mahasiswa merupakan generasi yang memegang peran utama menuju Aceh lebih baik di masa depan,”
Moritza Thaher, musisi Jazz, Pedagogist Musik, ketika menjelaskan lagu yang dibawanya di Klinik Jazz 2013.
 
“Bermusik itu seperti menjalani kehidupan sehari-hari. Perlu memperluas wawasan, membangun kebersamaan, dan bahasa yangg sama, juga visi yg sama
(Quote Klinik Jazz by RISMAN A RACHMAN)
 
“Usai mendengarkan musik Jazz yang dibawakan oleh Dwiki Dharmawan rasanya pikiran saya hari ini segar kembali. Beban kerja selama ini bisa saya lupakan sesaat,”
Adami Umar, Kadisbudpar Aceh
 
“Yang harus dipahami oleh pemain adalah jujur dalam berimprovisasi atau jelas. Jazz memiliki peran saling menghormati satu sama lain dengan memberi ruang kepada setiap pemain,”
Dwiki Dharmawan, Musisi Jazz.
 
“Dalam musik jazz setiap musik yang dimainkan harus beyond limited, tanpa batas. Musisi siap grak atau selalu siap dalam segala hal.”   
Dwiki Dharmawan, Musisi Jazz.
 
“Di dunia musik jazz,  meski terkadang personilnya berlatar belakang aliran musik berbeda, namun dapat bersatu.”  
Dwiki Dharmawan, Musisi Jazz.
 
“Jazz  sangat dinamis dan mengajarkan bagaimana bersatu serta bermusyawarah”  
Dwiki Dharmawan, Musisi Jazz.
 
“Seorang pemusik bertanggung jawab dalam memberikan penampilan yang lebih baik. Ketika kita bisa bersikap professional, maka sesulit apapun dalam setiap hal bisa dijalankan dengan baik, begitu juga dalam bermusik.”
Gerry Herb, Drummer Jazz
 
“Yang terpenting yang harus kita miliki dalam bermusik adalah keikhlasan dan selalu kompak,”
Agam Hamzah
“Acaranya bagus. Konser jazz seperti ini harus sering diadakan,”  
Meurah Meutya, finalis Putroe Bungong 2013.
 
 “Kenapa kita pilih Jazz, karena Jazz sangat akrab dengan peningkatan kualitas musik di dalam dunia pendidikan musik.” 
Ahmad Mirza Safwandy, ketua Panitia Klinik Jazz, Bassist King of Fire/Nad Project, Gen-K Aceh.
 
“Pengalaman kuping lo yang gak pernah disajikan dengan sajian yg luar biasa kayak gini #klinikjazz.” Teuku Luthfan, broadcaster and announcer.
 
“Suka sekaliiiiiii!”
Teuku Mahfud, Ketua Gabungan Musisi Aceh.
Source: Facebook, Twitter, Atjehpostcom, dll
Facebook Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: