Humas GMA kuliah ke Belanda
Satu lagi musisi Aceh meninggalkan kampung halamannya untuk melanjutkan sekolah. Humas Gabungan Musisi Aceh, Aulia Rohendy hari ini terbang menuju Belanda untuk mengambil program master Teknik Sipil di UNESCO-IHE Institute for Water Education. Universitas yang berada di kota Delft ini adalah institusi pendidikan terbesar dunia untuk program master di bidang Water Education.
Penyanyi kelompok musik King of Fire ini melalui acehmusician.org mengirimkan salam kepada para pengurus GMA dan musisi-musisi Aceh serta memohon do’a semoga kuliahnya cepat selesai.
Aulia Rohendi dilahirkan pada tanggal 10 April 1982 di Banda Aceh. Dia dikenal sebagai pemuda yang sangat sibuk dengan seabrek aktifitas. Mahasiswa Teknik Sipil Unsyiah letting ’03 ini adalah seorang penyiar, announcer, blogger, station manager Radio Flamboyan Rasisonia, aktifis sosial (terlibat di lembaga Darah Untuk Aceh dan Generasi Kuneng), serta vokalis untuk King of Fire dan Moritza Thaher and Friends.
Menekuni bernyanyi ketika bergabung dengan komunitas New Larascita, Aulia kemudian bergabung bersama Nadisyah (gitar), Teuku Mahfud (drums) dan Maiwan (bass) di grup Jazz The Magnificence pada tahun 2008. Di tahun 2009 Aulia bergabung dengan Moritza Thaher and Friends. Setahun kemudian bersama Mahfud (drums), Ahmad Mirza Safwandy (bass) dan Yudi Amirul (gitar), Aulia membentuk King of Fire yang membawakan lagu-lagu Top 40.
Pada tahun 2011 Aulia terlibat di dalam side-project Orkes Disko Apollo pimpinan Bapak Mukhlis Fitriadi bersama Mahfud (drum), Ulis (bass), Cut Ika Liana (vokal), Nadia (vokal), Udin (keyboard) , Nadisyah (gitar) serta Iqbal Apx (gitar) dan Anok (keyboard).
Untuk mendukung program sosial GMA, Aulia ikutan di dalam project Album Amal Darah Untuk Aceh dan menyumbangkan suaranya untuk jingle Darah Untuk Aceh.
Bersama Darah Untuk Aceh, Aulia terlibat penuh 24/7/365 di dalam aksi pengumpulan darah bagi penderita Thallasemia.
Kepergian Auliya ke Belanda mengikuti jejak Wakil Ketua II GMA Reza Idria, juga vokalis King of Fire, yang mengambil program doktoral/S3 di Harvard University, USA; serta Febri Rahadi (Yuan Ze University, Taiwan) dan Teuku Mahlil (Toyohashi University of Technology, Jepang).
Selamat jalan Aulia, beujroeh jak sikula, and be a good boy!
Berapa lama Aulia akan menyelesaikan program masternya di Belanda?