Ini dia Isi Pernyataan Maaf Lengkap TESTAMENT atas insiden di Kukar Rockin’ Fest 2014

Insiden tidak mengenakkan yang terjadi di panggung KUKAR ROCKIN’ FEST 2014 antara band thrash metal Amerika TESTAMENT dan kugiran POWER METAL dari Indonesia memang disesalkan pleh banyak orang terutama para penggemar musik rock lokal.

Pada hari Minggu, 9 Maret 2014 jam 10 malam, tiba-tiba crew TESTAMENT dan sang vokalis CHUCK BILLY naik ke atas pentas dan mencabut kabel di amplifier yang digunakan para personil band POWER METAL yang baru saja bermain 2 lagu. Chuck memaki dan mengamuk meminta panggung untuk dikosongkan. Jadwal berubah karena sebelumnya TESTAMENT meminta soundcheck (yang tidak dijadwalkan) selama 1 jam sebelum SERINGAI bermain. Akibatnya, jadwal TESTAMENT untuk bermain pada jam 10 pun dimundurkan ke jam 11, dan POWER METAL mundur dari jam 9 ke jam 10.

POWER METAL mengalah dan meninggalkan panggung. TESTAMENT pun manggung dan menghadapi aksi duduk dari penonton sebagai tanda protes mereka terhadap kelakuan Chuck Billy. TESTAMENT bermain sekitar 8 lagu dan menghadapi penonton yang “dingin”. Kemudian mereka meninggalkan panggung dan mempersiapkan keberangkatan pulang dari Indonesia.

Setelah protes muncul di sejumlah media di Indonesia dan beberapa media asing, akhirnya pada tanggal 12 Maret 2014 website resmi TESTAMENT mengeluarkan sebuah permohonan maaf atas insiden yang tidak mengenakkan tersebut. Bagaimana isinya? baca isi permohonan maaf berikut yang oleh “beberapa” fans TESTAMENT diduga ditulis oleh Alex Scolnick:

Saat Testament kembali dari kunjungan pertamanya di Indonesia, sebuah negara yang selama ini kami idam-idamkan untuk pergi,  kami pulang dengan sebuah perasaan kecewa yang mendalam mengingat penampilan kami tidak seperti yang direncanakan. Pengalaman kami di negeri keren ini sangat menyenangkan, dari pertama kami mendarat – hangatnya sambutan para penggemar, staff lokal dan lain-lainnya yang membuat kami merasa sangat bersyukur, dimuliakan oleh Ibu Bupati dan para wartawan tepat sebelum mangung di depan 50 ribu orang fans di Kukar Rockin’ Fest 2014, tetapi keadaan menjadi serba salah ketika kami menginjakkan panggung.

Kejadian itu terjadi saat band pendukung memulai mentas. Biasanya ini bukan sebuah masalah besar –  semua orang juga tahu konser rockn’n’roll tidak selalu tepat waktu – tapi dalam hal ini, akan menjadi sebuah masalah besar: kami harus segera terbang lagi dalam beberapa jam.  Penerbangan berikutnya dari bandara Balikpapan, yang bisa dicapai dengan perjalanan darat melalui medan yang berat beberapa jam lamanya dari Tenggarong (lokasi konser).  Yang ikut memperburuk keadaan: beberapa koper tercecer dan harus diambil di Jakarta sebelum kami melanjutkan penerbangan berikutnya. Ketinggalan pesawat di Jakarta akan menyebabkan seluruh personil band dan crew ketinggalan pesawat berikutnya untuk pulang ke Amerika (setelah hampir sebulan tur) yang akan disambung dengan perjalanan ke Mexico City untuk mengikuti Hell And Heaven Fest tiga hari setelah tiba di Amerika Serikat.

Jadi, untuk bisa bermain dengan dengan penuh dan tetap bisa terbang tepat waktu, sebuah upaya diadakan agar kami bisa bermain tepat waktu, dengan band pendukung bermain setelah kami. Stage manager setempat tidak memahami situasi darurat ini dan malah membiarkan band pendukung (POWER METAL) tetap bermain dan kami hanya bisa menunggu jadwal konser kami yang pelan-pelan habis. Ketika vokalis kami Chuck Billy naik ke pentas dan mencoba menegur band pendukung dan penonton, dia (Stage Manager) tidak mengerti juga. Sayangnya, kejadian ini menyebabkan perselisihan dengan band pendukung yang akhirnya berhenti bermain ketika peralatan mereka dimatikan oleh crew kami (yang kemudian dibalas oleh  mereka dengan menyiram air ke salah satu amplifier kami). Kejadian ini diartikan seolah-olah headliner tidak menghormati band lokal, yang sebenarnya bukan lah niatan kami.

Adalah hambatan bahasa yang menyebabkan miskomunikasi ini, dimana kita tidak bisa menyalahkan orang lain – masalah kami ternyata tidak dimengerti oleh mereka, dan tidak seorang pun di rombongan kami yang bisa berbahasa Indonesia. Kami juga kekurangan personil, beberapa diantaranya berhalangan karena show ini masuk ke daftar tur di menit-menit terakhir. Yang jelas, hasilnya para penonton kelihatan tidak senang selama kami mentas dan kami menerima resiko itu.

Untuk pengunjung Kukar Rockin’ Fest: kami meminta maaf atas kesalahan yang sudah kami perbuat. Kami akan lebih menghargai band pendukung yang bertindak lebih akomodatif, tapi walaupun demikian kami meminta maaf kepada mereka juga dan tidak bermaksud untuk tidak hormat. Kalau melihat ke belakang lagi, mungkin lebih baik membiarkan mereka melanjutkan konser, dan kami bermain dengan memotong daftar lagu kami. Tapi di dalam situasi yang panas, keputusan itu bisa menjadi bumerang. Kami menyesali keadaan ini, yang adalah bukan kebiasaan dari Testament, dan juga bukan tujuan kami pergi ke sana.

Testament mengapresiasi penggemar di Indonesia dan berharap mereka bisa mengerti apa yang terjadi dan bisa memaafkan. Kami sejujurnya berharap suatu hari bisa kembali ke sana dengan kondisi yang lebih baik.

– Testament