Laporan Pandangan Mata: Paramore Nite
by: Ayi Adler*
Gabungan Musisi Aceh bekerja sama dengan Aceh Paramore Fanbase @ParamoreAceh, kembali berhasil mengadakan acara yang bertajuk “GMA Presents Paramore Nite”. Ada enam band yang direncanakan akan meramaikan acara tersebut yang berlangsung di Haba Cafe, Sabtu malam tanggal 19 Januari 2013.
Mungkin rekan-rekan GMA ada yang tidak tahu siapa itu Paramore? Berikut sejarah singkat mengenai band ini: Secara “resmi” Paramore didirikan pada tahun 2004 di Tennessee, Amerika, oleh Hayley Williams (vokal), Josh Farro (gitar), Zac Farro (drum) dan Jeremy Davis (bass). Jason Bynum (gitar) kemudian bergabung dan akhirnya digantikan Taylor York di tahun 2007. Awalnya Williams dikontrak oleh Atlantic Records di tahun 2003. Namun menolak untuk diorbitkan sebagai penyanyi tunggal, dan lebih memilih konsep band. Paramore kemudian dikontrak oleh label Fueled by Ramen dan menelurkan album-album sukses All We Know Is Falling (2005), Riot! (2007), dan Brand New Eyes (2009). Farro bersaudara cabut di tahun 2010.
Band yang bermain di GMA presents Paramore Nite adalah band yang betul-betul berkonsep Paramore. Semuanya mempunyai vokalis wanita. Ke-enam band tersebut adalah: Goodbye Farro, Waeo, Harinoy, The Unbeliebers, dan Rosemary. Mengenai jalan cerita acaranya, mari simak laporan pandangan mata Ayi Adler berikut ini:
Walaupun acara belum dimulai, penonton mulai memadati kawasan Haba Cafe. Cuaca kelihatannya sangat mendukung. Tampak ada sedikit perbedaan dibanding acara-acara yang sudah dilaksanakan oleh GMA di Haba Cafe sebelumnya, yaitu panitia memilih menggunakan panggung Utara, bukan panggung Barat yang biasa digunakan. Sekedar informasi, panggung di Haba Cafe berbentuk letter L, dan bagian L yang memanjang adalah yang berada di utara. Terlihat ada tulisan PARAMORE raksasa diatas kain hitam yang menghiasi panggung. Disebelahnya ada backdrop besar GMA dan banner vertikal GMA yang juga menampilkan logo-logo sayap seperti ID-Aceh (Indonesian Drummers Aceh), Komgit (Komunitas Gitar Aceh), dan B-bass Aceh (Komunitas Bassist Aceh). Menariknya, ada sebuah peti berwarna hitam di bibir panggung yang bertuliskan Paramore. Ternyata menurut koordinator acara Rafi Apeng, peti itu memang merupakan ciri khas Paramore dimana vokalis Hayley Williams akan berada di sekitar peti apabila manggung.
Acara dibuka 2 orang MC yaitu komedian Bayak Kusuma dan gitaris Muttaqin Asyura pada jam 20:30. Kedua pasangan MC ini betul-betul kocak dan atraktif. Tampil sebagai penampil pertama adalah GoodBye Farro. Band yang terdiri dari Amy Soraya (vokal), Rafi Apeng (gitar), Gilang (bass), Gustian Lora (drum), dan dibantu Vicky (gitar), tampil menggebrak dengan lagu Looking Up, Careful dan Decode. Saat ditanya oleh MC kenapa nama bandnya GoodBye Farro, Amy sambil tersenyum menjawab: “Nama ini ter-influence dari kejadian disaat Farro bersaudara memutuskan keluar dari Paramore.”
Tampil tak kalah seru, WAEO hadir dengan lagu Emergency, Crush Crush Crush dan Let The Flames Begin, dan membuat suasana semakin panas. Rany sang penyanyi tampil memikat, dan tanpa henti menjelajah panggung dari ujung ke ujung. Ewin (bass), Syawal (gitar) dan Sam (gitar) tak mau kalah dan ikutan beraksi, meninggalkan Dodolsky (kibord) dan Magnu (drum) “tersandera” di belakang. Terlihat penonton sangat menikmati penampilan band ini.
Lalu, giliran The Unbeliebers memperlihatkan aksinya. Ternyata ada 2 pentolan Capetown di band ini: Atja (gitar) dan Sushu (bass). Dibantu oleh vokalis cantik Tya, Rony-rony (gitar) dan Ardy (drum), secara berturut mereka membawakan lagu When It Rains, Monster, dan The Only Exception. Penonton yang sudah panas dan ikutan bernyanyi mendadak kecewa di lagu terakhir ini, karena hujan yang turun tiba -tiba telah memaksa band ini menghentikan aksinya.
Band selanjutnya yang muncul setelah acara berhenti selama kurang lebih setengah jam, adalah band yang membuat keadaan betul-betul heboh. Harinoy muncul dengan duet gitaris Sahar dan Erfan Rocha, Imam (bass) dan Gusti (drum) dibantu oleh vokalis dari Jakarta yang sedang berada di Banda Aceh, Mustika. Tika yang atraktif dan komunikatif di panggung memang sangat menarik para penonton, terutama penonton pria. Bahkan MC sempat bercanda dengan bertanya:
“Mustika, kenapa gak ikut IMB aja? Pasti kamu bakal lolos dalam Indonesia Mencari Bidadari!”
Semua penonton pun tergelak. Harinoy tampil dengan lagu-lagu For a Pessimist I’m Pretty Optimistic, Playing God, dan Pressure. Mustika yang merupakan vokalis band Aimers (Jakarta) juga membagikan CD Mp3 bandnya kepada penonton. Dalam kesempatan selepas manggung, penulis sempat berbincang (#modus) dengan Tika dan menanyakan jadwal kepulangannya ke Jakarta, dan Tika menjawab:
“Rencana sih tanggal 12 (Januari) kemarin, tapi karena ada acara ini, … dan saya sangat ingin bermain disini. Jadi saya tunggu siap acara ini dulu.”
Wow! demi acara GMA ini, Tika pun membatalkan kepulangannya. Beri applause nya teman-teman!
Selain Mustika, ada lain yang menarik di band ini, yaitu penampilan Erfan Rocha, si Setan Handle, yang mempunyai ciri khas memainkan handle gitar nya secara massive, dan selalu beraksi dengan gaya kocak penuh ekspresi.
Band ke-empat yang tampil adalah Before Tomorrow. Hadir dengan personil Oji-oji (gitar), Becky-becky (bass) dan Nawir-nawir (drum) dari Sloky-sloky band, dibantu oleh Furqan (gitar, Horny Fever/Inverno) dan Finna Okta (vokal, Pegawai Kecamatan). Lagu pertama yang mereka bawakan adalah Ignorance. Finna berhasil membuat penonton ikut bernyanyi di lagu kedua yang sangat romantis berjudul My Heart. Penulis pun merinding mendengarkan suara vokalis cantik ini. Namun sayang hujan turun lagi dengan derasnya sebelum lagu itu usai. Panitia pun menghentikan acara dan menutup peralatan panggung. Disinilah kekurangan panggung utara Haba Cafe, kalau hujan turun apa pun acara-nya pasti bubar.
Band terakhir Rosemary pun menjadi tumbal. Kesempatan bermain mereka sirna akibat tidak berhentinya hujan dan angin. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya panitia memutuskan acara Paramore Nite selesai karena cuaca yang tidak mendukung.
Seluruh personil yang bermain dan merangkap sebagai panitia kemudian berfoto bersama dan selesai juga laporan pandangan mata ini. Ayi Adler melaporkan untuk Tim Media GMA,….. *static noise*
* Gitaris Rise to Revenge dan Tim Media GMA