Mengenang Bob Marley (1945 – 1981) bagian Pertama
Setiap kali irama musik reggae terdengar, ingatan kita akan tertuju kepada sosok yang identik dengan dread-lock, marijuana, Gibson Les Paul, serta lagu-lagu bertema cinta dan sosial: Nesta Robert Marley atau lebih dikenal sebagai Bob Marley. Marley adalah penyanyi yang dianggap paling berjasa mempopulerkan musik reggae dari Jamaika ke seluruh dunia.
Untuk memperingati hari lahir Bob Marley ke-69, redaksi Acehmusician.org menulis sebuah biografi singkat dengan sumber utama berasal dari Bobmarley.com, Wikipedia, biography.com, dan sumber-sumber lainnya.
**
Bob Marley dilahirkan di desa Nine Mile yang terletak di Saint Ann Parish, Jamaika pada tanggal 6 Februari 1945. Ayahnya adalah seorang pelaut kulit putih keturunan Inggris yang juga seorang pengawas kebun di Jamaika bernama Norval Marley. Norval yang saat itu berusia 60 tahun menikahi Cedella Malcolm yang masih berusia 17 tahun. Norval kemudian sering bepergian, tetapi tetap menafkahi istri dan anaknya. Bob kecil tinggal di rumah kakek dari ibunya. Norval meninggal ketika Bob berusia 10 tahun. Anaknya nyaris tidak pernah mengenalnya.
Marley berteman akrab dengan Neville Livingston (Bunny Wailer) dan bermusik bersama ketika bersekolah di Sekolah Dasar. Ketika berusia 12 tahun, Marley dan ibunya kemudian pindah ke Trenchtown, Kingston. Mereka tinggal di daerah kumuh dan hidup dalam kemiskinan. Tetapi musik sangat hidup di Trenchtown dan mempengaruhi Marley di kemudian hari. Neville kemudian ikut pindah ke Trenchtown dimana mereka dipertemukan kembali dan tinggal serumah.
Dibawah bimbingan penyanyi sukses Jamaika Joe Higgs, Marley dan Livingston bergabung dengan kelompok vokal group yang berisikan Peter McIntosh, Beverley Kelso dan Junior Braithwaite. Di saat itu tidak satupun di antara mereka yang bisa memainkan alat musik. Higgs kemudian mengajarkan Marley bermain gitar.
Seorang produser musik lokal Leslie Kong merekam 4 lagu untuk Marley pada Februari 1962 dan diterbitkan melalui Beverley’s Record. Empat lagu yang berirama Ska itu adalah”Judge Not”, “One Cup of Coffee”, “Do You Still Love Me?” dan “Terror”. Lagu “One Cup of Coffee” dirilis dengan menggunakan nama Bobby Martell. Sayangnya penjualan rekaman pertamanya itu tidak terlalu baik.
***
The Wailing Wailers
Kelompok vokal Bob Marley, Bunny Wailer, Peter Tosh, Junior Braithwaite, Beverley Kelso, dan Cherry Smith pada awalnya bernama The Teenagers. Pada tahun 1963 mereka mengubahnya menjadi The Wailing Rudeboys, kemudian menjadi The Wailing Wailers ketika produser Clement Coxsone Dodd mengontrak mereka. Single pertama “Slimmer Down” memuncaki tangga lagu Jamaica pada Februari 1964.
Dengan dibantu musisi Ernest Ranglin, Jackie Mittoo dan Roland Alphonso, mereka merekam album pertama yang berjudul “The Wailing Wailers” yang diterbitkan tahun 1965. Setahun kemudian Braithwaite, Kelso, dan Smith keluar menyisakan tiga personil inti Bob Marley, Bunny Wailer dan Peter Tosh. Tak lama Marley pun cabut dan pindah ke Amerika bersama Rita Anderson yang dinikahinya tahun 1966. Bob yang berganti nama menjadi Donald Marley tinggal di Wilmington, Delaware dan bekerja sebagai asisten laboratorium DuPont, dan pabrik perakitan mobil Chrysler. Mereka kembali ke Jamaica 8 bulan kemudian.
Setelah berjuang manggung dan rekaman di Jamaika dan Amerika, pada tahun 1970 The Wailers merilis album Soul Rebel yang diproduseri oleh Lee “Scratch” Perry dan diedarkan di Inggris melalui Trojan Records, dan ber-genre REGGAE! Mereka dibantu oleh kakak-beradik bassist Aston Barrett dan drummer Carlton Barrett yang ikut membentuk dasar reggae di dalam musik The Wailers.
Masih bersama Perry, album Soul Revolution dirilis setahun kemudian diikuti dengan The Best of the Wailers yang merupakan album yang direkam bersama Leslie Kong pada tahun 1969-1970, sebelum mereka bertemu dengan Perry.
****
Bergabung Dengan Island Records
Penyanyi Amerika Johnny Nash membintangi film Want So Much To Believe di Swedia pada tahun 1971. Dia mengajak Marley untuk membuat soundtrack film tersebut. Setelah itu The Wailers ikut tur bersama Nash di Inggris. Raksasa CBS Records merilis single mereka yang diproduseri oleh Nash berjudul “Reggae on Broadway”. Seusai tur, Nash kembali ke Amerika dan meninggalkan The Wailers tanpa uang yang cukup untuk balik ke Jamaika. CBS pun kelihatannya tidak tertarik untuk melanjutkan kerja sama. Keadaan ini diperparah oleh tidak memungkinkannya The Wailer manggung di Inggris karena masalah izin kerja.
The Wailers meminta tolong promotor Brent Clarke menghubungi produser Chris Blackwell dari Island Records untuk membicarakan royalti yang mungkin bisa diminta dari Island, yang ketika itu mendistribusikan lagu-lagu The Wailers di Inggris. Blackwell yang baru saja putus kontrak dengan Jimmy Cliff malah menawarkan kontrak untuk The Wailers. Dia menjanjikan uang muka sebanyak 4000 Poundsterling untuk album berikutnya. Clarke kemudian memberikan uang kepada The Wailers untuk kembali ke Jamaica dan merekam album barunya.
Album itu dirilis pada tahun 1973 berjudul Catch a Fire, yang kemudian dipuji sebagai salah satu album reggae terbaik dunia. “Stir It Up” menjadi single andalan. The Wailers pun semakin dikenal di seluruh dunia. Setahun kemudian album Burnin’ dirilis dan semakin menabalkan sosok Bob Marley di industri musik dunia. Lagu andalan “I Shot The Sheriff” dan “Get Up, Stand Up” diputar dimana-mana. Burnin’ menjadi album terakhir bagi Bunny Livingston dan Peter Tosh bersama the Wailers. Dengan alasan ingin bersolo karir, mereka keluar dan The Wailers pun bubar.
*****
Menjadi Bob Marley & the Wailers
Bob kemudian membentuk band baru yang diberi nama Bob Marley & the Wailers dengan mengajak mantan pendukung The Wailers seperti Barret bersaudara, Junior Marvin dan AL Anderson (gitar), Tyrone Downie dan Earl “Wya” Lindo (keyboard), serta Alvin “Seeco” Patterson (perkusi). Istri Bob, Rita bersama Judy Mowatt, Marcia Griffiths, hadir sebagai “the I Threes” yang menjadi penyanyi latar di semua konser dan rekaman.
Album fenomenal Natty Dread dikeluarkan pada tahun 1974 dan menelurkan hits seperti “Lively Up Yourself” dan No Woman No Cry. Seluruh lagu dikarang oleh Marley, tetapi ditulis seolah-olah karangan teman-teman dan istrinya, untuk mengelabuhi kontrak dengan Cayman Music yang memegang hak publishing semua lagu karangan Marley.
Pada tanggal 30 April 1976, Bob Marey & The Wailers mengeluarkan album Rastaman Vibration yang merupakan album Marley dengan peringkat tertinggi di Billboard Top 200.
*****
Bersambung ke BAGIAN 2 yang akan menceritakan kejadian penembakan terhadap Marley dan hampir membunuhnya, konser perdamaian, album-albumnya yang menginspirasi perdamaian dan emansipasi, serta hari-hari terakhir Bob Marley.
Pingback:Mengenang Bob Marley (1945 - 1981) bagian Kedua - acehmusician.org
Pingback:Arti Lagu No Woman No Cry - acehmusician.org