Mengenang Jaco Pastorius
By: A. Mirza Safwandy*
Almarhum Jaco Pastorius adalah nama besar dalam dunia musik jazz modern. Musisi kelahiran 1 Desember 1951 ini memberi banyak pengaruh ke dalam permainan para pemain bass dunia baik Jazz maupun Rock. Tercatat Marcus Miller, Victor Wooten, Steve Bailey, Robert Trujillo dan lain-lain, mengakui betapa besar pengaruh Jaco di dalam permainan mereka.
Dilahirkan di Norristown, negara bagian Pennsylvania Amerika Serikat sebagai John Francis Pastorius III, mereka sekeluarga kemudian pindah ke Florida.
Nama panggilan Jaco merupakan pemberian ayahnya (seorang drummer), yang menggemari permainan baseball Jocko Conlan. Jocko berubah menjadi Jaco ketika Pastorius menerima surat dari pianis Prancis Alex Darqui yang menulisnya sebagai JACO.
Awalnya seorang drummer cilik, Jaco kecil menjadi pemain bass di usia 13 tahun, karena mengalami cedera lengan ketika bermain American Football sehingga menyebabkan dia tidak dapat bermain drum lagi dengan sempurna.
Mendalami jazz di usia 17 tahun, Jaco pun mulai dikenal di lokal Florida, kemudian di Amerika Serikat, hingga internasional. Dia tercatat pernah bermain di panggung dan rekaman bersama Wayne Cochran and The C.C. Riders, Joni Mitchell, Al Di Meola, Ira Sullivan’s Quintet, Pat Metheny, Weather Report, Herbie Hancock, Wayne Shorter, David Sanborn, Joe Zawinul, dan banyak musisi Jazz lainnya.
Kepiawaian dalam merekam bass menyebabkan dia dijuluki “First Take Jaco”, yang artinya Jaco hanya memerlukan satu kali take/rekam saja untuk mengisi bass di lagu-lagu yang sedang direkamnya.
Sebagai solis, dia merekam album antara lain: Jaco Pastorius (1976), Word of Mouth (1981), The Birthday Concert (1982), Invitation (1983),).
Bersama Weather Report, dia mengeluarkan album: Black Market (1976), Heavy Weather (1977), Mr. Gone (1978), 8:30 (1979), Night Passage (1980), dan Weather Report (1982).
Dan masih banyak lagi album musisi/band jazz yang memakai jasa Jaco.
Teknik harmonik (natural dan false) di bass fretlessmerupakan cirinya yang terkenal; “Jaco Growl” yang dilakukan dengan memetik snar di pangkal fingerboard; memetik snar tepat diatas bridge pickup untuk menghasilkan suara yang lebih punchy; memainkan solo bass dengan nada-nada tinggi layaknya gitar; dan banyak lainnya lagi seperti yang dapat dilihat didalam video latihannya Modern Electric Bass (1985).
Jaco Pastorius mulai didiagnosa mengalami penurunan kesehatan mentalnya di akhir tahun 1982 dan divonis mengalami manik depresi. Tahun 1986 merupakan fase terburuk dalam kesehatan jiwanya. Jaco mulai mengelandang selama berminggu-minggu dan hidup di jalan-jalan kota New York. Jaco dimasukkan ke rumah sakit jiwa dan mendapatkan perawatan. Di akhir tahun itu bersama keluarganya, dia pindah kembali ke Fort Lauderdale Florida. Disanapun dia kembali hidup di jalan selama seminggu. Jaco pun hidup dalam pengaruh obat-obatan untuk meredakan gejala sakitnya.
Pada tanggal 11 September 1987, Jaco menyelinap naik ke panggung konser Carlos Santana. Tapi dia dikeluarkan secara paksa karena mengganggu. Kemudian dia menuju ke sebuah bar yang bernama Midnight Bottle Club di kawasan Milton Manors, Florida, dan membuat kerusuhan dengan memecahkan pintu kaca. Jaco pun terlibat perkelahian dengan penjaga klub yang bernama Luc Havan. Jaco dilarikan ke rumah sakit dengan retak tulang wajah, luka di mata kanan dan tangan kirinya. Pendarahan otak menyebakkan dia koma. Beberapa hari kemudian dokter menyatakan otaknya mati. Pastorius menghembuskan napas terakhirnya tanggal 21 September 1987, pada usia 35 tahun.
Memang tragis hidup sang legenda ini. Namun warisan dan peninggalannya tidak terbantahkan sangat berarti untuk musik modern. Anaknya Felix Pastorius mengikuti jejak ayahnya menjadi pemain bass dan sekarang bergabung dengan grup jazz kawakan Yellowjackets. Semoga bisa memberi pengaruh yang baik seperti ayahnya.
Source: Wikipedia dan dari berbagai sumber.
Dimuat juga di Sportasik.com tanggal 21 Juli 2012
* Bassist Xanta Fee, King of Fire, Moritza Thaher and Friends | Aktif di Gen-K
Pingback:acehmusician.org » Arti Lagu No Woman No Cry
Pingback:acehmusician.org » 10 Lagu Jaco Pastorius Terbaik