Obituary: Murry Koes Plus (1949 – 2014)
Indonesia kembali kehilangan salah satu musisi terbaiknya. Pentolan grup legendaris Koes Ploes, Murry meninggal dunia pagi tadi, Sabtu (1/2 2014), pukul 04.30 WIB.
Seperti yang dilansir dari Tribunnews.com, Yana, adik ipar Murry menjelaskan almarhum tak mengalami sakit sebelum meninggal dunia. Murry sempat meminta kepada anaknya agar pendingin ruangan (AC) dimatikan karena merasa kedinginan. Setelah dibuatkan teh hangat, seluruh badannya dibaluri minyak kayu putih. Tak berapa lama, dia terbatuk, kemudian pergi untuk selama-lamanya.
Almarhum disemayamkan di rumah duka di Perumahan Kranggan Permai Jln Cempaka 1, Kec. Jati Sampurna, Kota Bekasi, dan akan dikebumikan hari ini (1/Feb) sehabis shalat Zuhur, di TPU Pondok Ranggon, Cipayung Jakarta Timur.
Drummer yang bernama asli Kasmuri dilahirkan di Jember, Jawa Timur, pada tanggal 19 Juni 1949. Murry mulai mendapat perhatian penggemar musik nasional ketika bergabung bersama para Koes bersaudara yang baru saja ditinggal oleh drummernya Nomo Koeswoyo. Murry adalah “plus” di nama KOES PLOES yang dibentuk di tahun 1969.
Terkenalnya Koes Ploes yang dianggap sebagai salah satu pelopor musik rock n’ roll di Indonesia tentu tidak lepas dari peranan gebukan Murry. Ketua Gabungan Musisi Aceh, Teuku Mahfud kepada acehmusician.org mengatakan style permainan Murry memang sangat unik dan khas. Murry ikut mempopulerkan style backbeat di Indonesia dengan feel tidak lepas dari swing. Dia memainkan banyak style di dalam lagu-lagu Koes Ploes, dari rock, swing jazz, funk, latin rock, ska, keroncong hingga dangdut.
Selain bersama Koes Ploes, Murry juga sempat merilis album solo bersama Murry’s Group pada tahun 1977, yang menelurkan hits Mami-Papiku yang bergaya Latin Rock ala Santana. Murry keluar dari Koes Plus pada tahun 2004 dan membentuk kembali Murry’s Group bersama Murry Andolin (kibor/melodi), Jack Kasbi (bas) dan Arwed Suwarno (vokalis/gitar).
Walaupun tidak bersama Koes Plus lagi, Murry masih berhubungan baik dengan kedua Koeswoyo yang tersisa Yok dan Yon. Murry juga aktif manggung sebagai bintang tamu untuk grup-grup tribute Koes Ploes.
Hits yang diciptakan Murry untuk Koes Ploes antara lain: Pelangi, Doa Suciku, Bertemu dan Berpisah, Hidup Tanpa Cinta, Semanis Rayuanmu, Kau Bina Hidup Baru, Ayah dan Ibu, Bujangan, Pak Tani, Mobil Tua, Cobaan Hidup, Cubit-cubitan, dan lain-lain.
Murry Koes Plus meninggalkan seorang istri, Yanti Nurhajati, dan empat orang anak Rieska, Rico, Cici dan Anggi.
Innalilahi wainnailaihi rajiun. Selamat jalan Murry, karyamu akan dikenang selalu.