Obituary: YON THAIRUN (1967 – 2014)

Yon Thairun

Innalilahi wainna ilaihi rajiun,

Penyiar radio, jurnalis, penulis buku  dan vokalis rock YON THAIRUN meninggal dunia di rumah ibundanya di Stabat, Sumatera Utara, hari Sabtu, 11 Oktober 2014 pukul 19:10. Almarhum yang dilahirkan di Meulaboh, 20 Juli 1967 meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya selama 4 bulan terakhir.

Berikut sebuah obituary yang dituliskan oleh Ketua Gabungan Musisi Aceh, Teuku Mahfud, yang merupakan sahabat beliau selama hidupnya.

*

SMS itu dikirimkan pada jam 23:47, Sabtu (11/10/14), tapi baru kubaca pukul 7 pagi keesokan harinya. Pesan yang berasal dari sang guru tercinta Moritza Thaher mengabarkan “Bang Yon Thairun meninggal dunia jam 19:10”. Dunia seakan berhenti dan kosong. Lama kuterdiam hingga akhirnya aku membalas pendek dengan “Innalilahi wainna ilaihi rajiun”.

Hayalanku kembali ke sore kemarinnya, di saat band meeting bersama Bang Momo untuk persiapan keikutsertaan kami di event Sabang Jazz Festival 2014. Beliau berbicara mengenai status akun facebook Bang Yon Thairun yang menceritakan dirinya sedang sakit parah dan meminta maaf kalau banyak melakukan kesalahan selama ini. Aku sedikit shock mendengar ihwal tersebut. Selama ini memang sedikit kuper karena aku sedang melakukan “celibacy” terhadap sosial-media sehubungan dengan adanya deadline sebuah proyek yang sedang kugarap beberapa bulan ini. Perbincangan mengenai status bang Yon Thayrun ini ditutup dengan doa dan pengharapan semoga beliau cepat sembuh.

**

Nama aslinya adalah Maddar Thairun , namun banyak anak muda Banda Aceh di akhir 80-an dan awal 90-an mengenalnya sebagai Yon Thairun, nama pop yang selalu disebutnya ketika sedang siaran di Radio Flamboyan FM. Bagiku, Bang Yon adalah salah satu sumber referensi musik rock, di saat informasi mengenai musik rock sangat langka bagi masyarakat Banda Aceh masa itu. Suaranya yang khas ketika siaran dan playlist yang sangat ciamik membuatnya selalu ditunggu oleh remaja seperti aku. Hanya ada dua host model begini yang aku suka zaman itu: Yon Thairun dan Danny McGill, VJ MTV Asia yang pernah menjadi host Headbangers Ball.

Tidak hanya siaran, Yon Thairun juga adalah seorang vokalis rock yang sangat keren. Salah satu aksinya yang sangat berkesan bagiku adalah ketika tampil di Festival Musik Siblong di Taman Budaya pada Januari 1992. Dia bersama MMC Band (Moritza Music Club) membawakan lagu dari band Extreme yang berjudul It’s (A Monster) dan Suzy (wants her all day what?). MMC Band yang beranggotakan Yon (vocal), Moritza Thaher (gitar), Adek Fahrur (bass) dan Raynir Rais (drum) memang sangat berbeda dengan peserta-peserta lain. Belum pernah ada yang membawakan lagu Extreme di Taman Budaya sebelumnya karena lick dan teknik gitar dari Nuno Bettencourt yang memang sangat sukar dan asing di masa itu.

Bang Yon tampil kesetanan persis seperti Gary Cherone yang suka berlari-lari dari ujung panggung yang satu ke ujung yang lainnya. Mereka hadir dengan sangat atraktif dan menarik perhatian seluruh penonton Taman Budaya, terutama para rocker Banda Aceh. Penampilan yang dasyat itu nantinya memberi inspirasi bagiku untuk ikutan kursus musik di MMC (sekarang Sekolah Musik Moritza) dan akhirnya menjadi instruktur drum di situ.

Bergabung bersama MMC memberiku akses untuk bisa ngobrol dengan Bang Yon dalam beberapa kesempatan. Tentunya yang diperbincangkan adalah perkembangan musik dunia. Bang Yon sangat bersemangat ketika sedang berbicara mengenai musik. Dia sangat mencintai musik!

***

Yon Thairun kemudian pindah ke Jakarta dan tetap aktif di media. Kudengar dia bergabung dengan Internews dan kemudian aktif di AJI. Situs Atjehpost.co mengkonfirmasi hal ini dengan menulis Bang Yon pernah menjadi Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta.

Kami akhirnya bertemu kembali di Banda Aceh. Setelah bencana tsunami yang maha dasyat 26 Desember 2004, Banda Aceh ramai dengan kehadiran organisasi relawan yang membantu melakukan rehab-rekon di Aceh. Yon Thairun pun pulang dan bergabung dengan OXFAM GB sebagai media officer. Sebagai salah satu kontraktor di OXFAM, aku pun menjadi sering bertemu dengannya. Beberapa kali kami duduk bersama di kantor OXFAM atau warung kopi, dan membuat rencana-rencana untuk manggung bersama. Dan tentunya: ngobrol mengenai musik!

****

Bang Yon kemudian kembali ke Jakarta. Era maraknya sosial media seperti facebook dan twitter pun mentautkan kami kembali. Melalui twitter dia mengabarkan bahwa bukunya “Jokowi, Pemimpin Rakyat Berjiwa Rocker” akan segera beredar melalui Noura Book di tahun 2012. Aku pun mendapat info mengenai sosok yang ramai dibicarakan beberapa tahun belakangan ini dari Bang Yon. Dari Bang Yon aku mengetahui bahwa kesederhanaan dan kerja keras Jokowi ini memang begitu adanya, bukannya pencitraan seperti yang dituduhkan lawan-lawan politiknya.

Ketika pilpres yang lalu, bersama beberapa rekan lainnya Aku, Bang Yon, Putra Petrozzo, Juanda, Cut Sartika, Indra, Santi, Fahmi Yunus, Nova, Deni Boneng, Ulis, Adrian, dll, membentuk sebuah tim kampanye sosmed secara sukarela untuk pemenangan pasangan capres Jokowi-JK. Tim yang kami beri nama The Cobras aktif  mempromosikan pasangan ini dan melakukan counter terhadap isu-isu negatif yang dihembuskan pendukung lawannya. Bang Yon banyak memberi input dan strategi dengan pengetahuan dan pengalamannya mengenai Jokowi. Bang Yon sudah kami anggap sebagai pemimpin di grup relawan ini. Alhamdulillah, pasangan Jokowi-JK berhasil memenangkan pemilu tersebut dan terpilih menjadi presiden RI ketujuh. Walaupun pilpres sudah usai, The Cobras masih sering berdiskusi bersama melalui saluran-saluran yang tersedia di internet. Selama masa kampanye pilpres tersebut, Bang Yon sering mengeluhkan kondisi fisiknya yang melemah karena kurang sehat.

Tidak dinyana, sakit yang diderita itu bertambah parah. Tuhan pun memanggilnya. Kini tidak ada lagi buddy yang suka pamer playlist lagu -lagu rock keren di path dan facebook. Kini tidak ada lagi yang suka inbox info mengenai konser musik dan Jokowi. Kini tidak ada lagi Yon Thairun. Kami bersedih dan berduka atas kepulangan abang kami ini.

Selamat jalan Bang Yon, di sana kita akan berjumpa kembali!

*****

 

 

 

Facebook Comments

7 thoughts on “Obituary: YON THAIRUN (1967 – 2014)

  • October 14, 2014 at 9:55 am
    Permalink

    Rest in peace, Bang Yon.
    Until we meet again.

    Reply
  • October 14, 2014 at 10:27 am
    Permalink

    Tulisan yg indah, bang…
    Kita semua merasa kehilangan yg teramat dalam atas kepergian bang Yon…
    Selamat jalan abanganda.. Beristirahatlah dengan tenang.. Doa kami menyertaimu… ❤️

    Reply
  • November 4, 2014 at 3:57 pm
    Permalink

    Selamat jalan bang, banyak kenangan saat kita di calang paska tsunami di aceh.

    Reply
  • January 1, 2016 at 6:16 am
    Permalink

    Telepon Yon menjelang Pilpres Juli 2014 rupanya komunikasi saya yang terakhir dengan dia. Suasana kampanye membuat saya lelah dan terpaksa menolak ajakannya untuk bertemu saat itu. Namun saya sempat memenuhi permintaannya untukn menghubungi sebuah stasiun televisi untuk mengungkap bukti pelanggaran etika kampanye Pilpres 2014.

    Yon, doaku untukmu selalu agar kau tentram di sisiNya.

    Reply

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.