Profil Musisi: Mulyadi

IMG_20141116_114614

Dilahirkan di Banda Aceh pada tahun 1961 pianis bernama lengkap Mulyadi pada awalnya mulai belajar musik melalui instrument gitar ketika SD. Pada akhirnya ketika menginjak bangku SMP beliau mendapatkan hadiah kenaikan kelas berupa keyboard oleh orang tuanya, Bang Mul mulai mempelajari instrument tersebut. Bahkan karena ketekunannya berlatih Bang Mul rutin mengiringi paduan suara di saat upacara bendera di sekolahnya. Di tahun 1978 mulai mendaftarkan diri di sekolah musik Bina Musika. Bang Mul sangat rajin mempelajari keyboard walaupun teman-temannya sedikit mencemooh dirinya tetapi beliau tidak perduli dan terus mengasah skillnya. Lagu-lagu dari musisi Michael Frank atau Chrisye habis dilahapnya pada kala itu.

“Pada waktu itu saya belum mengenal teori musik, jadi murni hanya mengandalkan insting saja! Minimnya informasi dulu tidak seperti sekarang dimana informasi gampang kita dapatkan” ujar Bang Mul menjelaskan.

Menyukai jazz akibat sering mendengarkan lagu-lagu dari Michael Frank dan Chrisye, dan pada akhirnya makin menyukainya setelah menemukan tandem bersama Nona Fauziana. Tergiur musisi di Ibukota dan sekitarnya Bang Mul mulai mencari kaset-kaset bertemakan Jazz seperti Casiopea dan makin mendalaminya dengan mempelajari musik dari musisi Jazz tersebut. Pernah menjuarai salah satu event di Medan pada tahun 1988 walaupun menempati peringkat kedua dan peringkat 3 di tahun 1989, namun berhasil menjadi juara di tahun 1990.

Sejak zaman SMA sudah mulai bermain band bersama teman-temannya

“Diajakin ngeband kesana kemari sama kawan-kawan, karena minim keyboardist abang sering diajak mereka! Seperti bersama Bang Acil sampai lulus SMA!”

Mulyadi dikenal aktif bermusik dan mengajar di Bina Musika Taman Budaya. Bersama Raynir Rais, Moritza Thaher, Yul Vai, Nona Fauziana, Adek Fahrur, dan Agung yang tergabung di dalam Leuser Band, dia telah mengharumkan nama Aceh di belantika jazz nasional.

Selain menjadi Pianis beliau juga sempat menggeluti beberapa alat musik lainnya seperti gitar,saxophone dan bass bahkan flute.

Menikah bersama Ida Haryati sejak tahun 1989 dan memiliki anak yang dimana salah satunya drummer dari band Killing Me Inside, Putra.

Mulyadi yang juga ngefans musisi Jazz Indra Lesmana ini pindah ke Lhokseumawe untuk menjadi karyawan di PT Asean Aceh Fertilizer sejak tahun 1992, Mulyadi kemudian ditarik oleh PT Pupuk Kaltim dan berdomisili di Bontang sejak 2003. Kehadirannya kembali di Banda Aceh akan menjadi obat penawar rindu bagi para musisi dan penggemar musik yang mengenalnya.

Beliau memberi pesan untuk musisi muda Aceh agar lebih banyak belajar musik lebih dalam agar tidak tertinggal dengan musisi di luar Aceh.

Facebook Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.