Kisah Di balik album IMAJINASI
Salah seorang gitaris shredder dan endorser ArtRock Guitar Robby “Glyph” Freakenstein, membeberkan kisah di balik album solonya yang dirilis di tahun 2012, Imajinasi. Lagu-lagu tersebut dapat dinikmati di Akun soundcloud Robby-glyph-freakenstein
*****
Ini adalah sedikit kisah dibalik penulisan lagu2 saya di album Imajinasi.
Alat2 yang saya pakai di album ini; Artrock guitars (RTL, RLP, RMA, RMF, JPI), Squier standard Jazzbass, Addictive drums, Halione one, DSK VSTi, Cort AD-810 E acoustic guitar, Behringer GDI-21
-
Inner Struggle
Lagu ini awalnya terinspirasi dari Iron Maiden – Wasted Years. Riff di intro lagu itu saya rubah sedikit lalu ditambah harmony nada yang lebih rendah. Lagu ini saya tulis dari tahun 2008 dan berubah2 aransemen hingga fix di tahun 2011. Judulnya pun berubah2 karena memang bingung menentukan tema. Salah satu judul yang pernah saya pakai adalah “Lovely Baby“. Buat seru2an aja sih hahaha. Hingga akhirnya saat memulai bekerja sama dengan Artrock guitars, saya menggunakan gitar model Telecaster yang bisa diajak buat main Rock. Ada sebuah kegaharan dalam sebuah model gitar tele (umumnya digunakan untuk main musik blues dan country). Hingga muncul lah ide menggunakan “Inner Struggle” sebagai judul lagu. Ini adalah lagu instrumental pertama yang saya tulis dengan konsep. Beat drum, bass pattern, rhythm pattern, semuanya saya konsep.
-
Experience
Lagu ini terinspirasi dari gitaris Kiko Loureiro. Saya pikir dia salah satu gitaris dengan konsep berbeda dibanding shredder2 lainnya. Jimi Hendrix juga mempengaruhi saya di lagu ini. Saat mendengar intro, anda pasti tahu. Uniknya spirit dari lagu ini saya dapatkan waktu saya sedang naik motor menuju rumah. Saat itu jalan sepi, ngebut saja lah hahaha….
-
I just wanna make it
Lagu yang saya tulis tahun 2010 setelah seorang wanita yang saya cintai meninggalkan saya. I don’t need love, I just wanna make it. Yah walaupun “it” disitu saya gak dapatkan hahaha…
Penulisan lagu ini sangat terpengaruh oleh Richie Kotzen. Saya ingin menulis musik yang simple. Drum, bass, guitar clean, solo, dan vokal, tanpa backing vokal. Semua berjalan mengikuti perasaan hati.
-
Oh Yes
Lagu yang saya tulis saat Ramadhan tahun 2012. Musik yang saya tulis tanpa konsep sama sekali. Hanya memasang metronome dan saya memainkan chord2 guitar. Lalu menulis drum, merekam ulang rhythm guitar, merekam bass, lalu saya tinggalkan selama 2 hari. Saat mood balik, langsung mainkan solo sepanjang lagu tanpa konsep, biarkan mengalir. Mengisi harmony di beberapa bagian. Edit fill in drum, dan jadilah. Justru paling lama adalah pemilihan judul. Hingga suatu hari saya menonton p*rn movie. Desahan “Oh yes” itu saya masukan di intro lagu hahaha. Pertimbangan terbesar adalah karena permainan saya disini, semua mengalir, dan pada saat proses rekaman selesai, saya sempet teriak “Oh yes! Saya rasanya belum pernah se-liar ini bermain gitar”.
-
Kehidupan malam
Lagu yang saya tulis sambil menghayal jaman2 saya masih suka dugem (2003 – 2005). Berada diantara aroma alkohol dan keringat manusia2 gila. Suasana party yang menghanyutkan pikiran. Tapi… pada 02:13 – 02:45 saya menggambarkan perasaan yang gak enak saat mabuk dan ada penyesalan “ngapain sih gini2?”. Tapi rayuan party di tempat dugem itu terlalu kuat. Hingga pada akhir lagu saya membuat suasana have fun tapi semua berantakan.
-
Manis
Lagu yang terinspirasi dari pacar saya Femi Mardilasari. Saat pertama kali kami bertemu. Perasaan senang yang saya tulis dalam rangkaian nada tanpa memikirkan konsep terlalu banyak, biarkan mengalir saja. Saya hanya bicara cinta melalui gitar saya.
-
Main Gila
Laruku – ready steady go, adalah starting point dari lagu saya ini ada spirit yang berbeda tiap saya dengar lagu itu. Lalu saya ingin menyampaikan perasaan yang sama dengan cara saya. Pemilihan nadanya pun saya biarkan mengalir tanpa konsep. Saya buat simple tanpa nada2 harmony. Lalu kenapa judulnya “Main Gila”? Well… saya suka main gila hahahaha….
-
Terjadi begitu saja
Lagu yang sebenarnya saya tulis saat hampir berselingkuh tapi gak jadi hahaha…
Awal lagu ini saya tulis karena saya baru beli gitar Acoustic. Bermain open chord itu menyenangkan. Lalu saya masukan potongan solo dari lagu lama saya “White rose” yang gak pernah saya publish sebelumnya. Well pesan dari lagu ini sih… Jangan selingkuh kalo gak yakin hahaha…
-
Oriental Girl
Sejujurnya lagu ini adalah “kemarahan” saya karena berhasil membantu mas Norman (gitaris C-IV) saat proses rekaman album solo nya di tempat saya. Saya menulis part2 instrument Cina di lagu beliau. Saya berhasil di lagu dia, saya juga berhasil di lagu saya hahaha.
Jay Chou adalah starting point saya menulis riff lagu ini. Lalu saya bayangkan eloknya wanita2 oriental seperti Sandra Dewi, Gong Li, dan beberapa teman saya yang oriental di Malang seperti Leyvina, Vivien, dan beberapa lainnya. Jadilah lagu ini.
Justru di lagu ini saya menggunakan banyak sekali type guitar. Dan yang paling berguna adalah Artrock JPI series. Versatile tone!
-
Intro + Outro
Lagu2 ini hanya sekedar ikutan trend saat ini. Sebuah album pasti ada intro dan outro track buat menuh2in daftar song list. Track2 ini saya buat dalam waktu 1 jam. Mulai dari menulis drum, merekam bass, rhythm, dan solo. Saya buat se-simple mungkin.
Semoga menginspirasi dan memanjakan imajinasi.