Tompi Kesal Terhadap Pemerintah Karena Pembajakan Lagu
Penyanyi Jazz kelahiran Lhokseumawe, Tompi terlihat kesal ketika ditanya mengenai kapan album barunya keluar oleh wartawan Liputan6 di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2014). Setelah terakhir kali mengeluarkan album religi SOUNDS OF RAMADHAN pada tahun 2011, Tompi praktis tidak pernah terdengar sedang sibuk di studio untuk merekam lagu-lagu barunya. Padahal sejak 2004 hingga 2011, dia tidak pernah absen mengeluarkan album setiap tahunnya.
Kekesalannya ini terungkap dengan jawabannya mengenai kondisi dunia rekaman Indonesia sekarang yang dikuasai oleh para pembajak.
“Pemerintah masih terlalu bodoh mengatasi hal ini, kalau dikelolanya benar padahal bisa kok. Saat ini proses penjualan download-nya itu nggak sesuai. Memblok pembajakan sebenarnya lebih murah biayanya daripada membuat karya yang benar (original),” kata penyanyi yang berusia 35 tahun ini.
“Gara-gara itu jadi malas juga ya. Saya nggak terlalu peduli, sudah agak apatis ya. Kita sudah fight berbagai cara untuk melawan pembajakan. Tapi ya mau gimana lagi?” ucapnya.
Selain itu, Tompi juga mengecam beberapa label musik yang bekerja sama dengan toko makanan cepat saji yang menjadi tempat distribusi penjualan album.
“Habis mau bagaimana, buat album ratusan juta, ujung-ujungnya dijual di ‘toko ayam’ (makanan cepat saji). Kalau kita tahu harga satu keping CD itu dijualnya di toko ayam berapa coba? Nggak sesuai,” papar dokter spesialis bedah plastik tersebut.
*****