Wawancara Radio 3FM dengan panitia GMA Tribute Dewa 19
Halo pembaca, nama saya Taqin Asyura, gitaris VellaRocka, salah satu band yang akan bermain besok di GMA Tribute: A tribute to Dewa 19, di Haba Cafe. Kayak acara GMA yang laen, pasti anak bandnya yang jadi panitia :P. Hehe… Tapi inilah dia, semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Kalau kita bersatu, apa pun bisa kita buat. Hidup Anak Band! Hidup GMA!
Seminggu yang lalu, panitia acara Tribute Dewa 19 bertemu dengan tim dari Radio 3FM Banda Aceh, dan mereka menjadwalkan sebuah wawancara dengan kami pada hari ini, Juma’t 9 November 2012, dari jam 16:30 sampai dengan jam 17:30. Seharusnya bang Mahfud, ketua GMA yang diundang, tapi beliau mengutus kami sebagai wakil GMA untuk interview ini, “Biar semuanya berperan!” gitu katanya.
Kami bertiga (aku, Fitrah Qibo dan Deden Drummer) tiba di Stasiun 3FM jam 16 tepat, letaknya didepan SPBU Lamnyong. Kami disuruh menunggu di ruang tunggu studio yang berwarna merah yang terletak di lantai 3 gedung tersebut.
Studio yang dipakai untuk interview cukup adem, dengan cat warna hijau. Perasaan aku kayak berada di sebuah lapangan rumput yang luas di daerah pegunungan di Eropa (macam foto-foto pemandangan alam di kalender wak! :D).
Kami diwawancarai oleh Jovan, DJ Radio 3FM. Dia bertanya apa dan bagaimana GMA, acara-acara apa saja yang sudah diadakan oleh GMA?
Aku menjawab bahwa GMA itu adalah tempat bernaungnya musisi-musisi di Aceh, yang sebenarnya sudah lama terbentuknya tepatnya di tahun 2000, namun vakum, hingga akhirnya di tahun 2012 ini dibentuk kembali. Tujuannya adalah salah satunya agar para musisi bisa berkumpul untuk mengadakan kegiatan bersama-sama.
Mengenai acara yang sudah GMA lakukan, aku menjawab dengan Bassists Day, Drummers Day, dan Guitarists Day, serta menjelaskan maksud acara-acara tersebut. Ternyata DJ Radio-nya kaget mendengar jawabanku.
“O mak, ada juga yang kek-kek gitu di Banda Aceh ‘e???” kata DJ Jovan. Sontak aku, Qibo, dan Dedenz menjawab “eeeeeeeeee!!!!!” dan pecahlah tawa dan canda di dalam studio itu.
Kemudian pertanyaan berikutnya kembali muncul dari DJ Jovan yang seolah-olah aku sedang mengikuti tes wawancara untuk masuk instansi pemerintahan (kira-kira gitulah wak …)
“Kenapa GMA Tribute tema pertamanya Tribute to Dewa 19?”
Fitrah Qibo, sang vokalis VellaRocka, yang dari tadi belum mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan buru-buru menjawab tanpa sempat mengontrol pernafasan dari hidungnya yang sedang dilanda “PILEK”.
“Ooo, karena kan (kheerk – sumbat hidung) .. semua kalangan di Banda Aceh gak asing dengan lagu-lagu Dewa 19 termasuk aku yang nge-fans banget dengan om Dhani, (Kheerk -sumbat hidung), Dewa 19 itu sudah menjadi Band yang cukup Legend di Indonesia dan aku berpikir semua ingin mendengar tembang-tembang Dewa 19 dari album pertama sampai Album Kerajaan Cinta untuk dibawakan kembali (khheerk kherk). Ini menjadi andalan kita untuk membuat acara tribute lainnya ke depan agar menjadi daya tarik bagi kalangan anak muda di banda aceh untuk terus mengikuti acara rutin GMA Tribute nantinya dengan dimulai dari Tribute band negeri sendiri yaitu Dewa 19. (kheerk kheeek) Om Dhani itu cool banget buat ku pribadi, tangannya yang lentik memainkan keyboard di lagu Cinta Kan Membawamu Kembali, membuatku merinding dan ingin memainkannya di hadapan penonton yang akan nonton acara Tribute nanti. Karena itu, acara Tribute GMA ini, di mulai dengan tribute Dewa 19″.
Beuuuhh!!! Agak malas mendengar jawaban si Qibo tersebut, karena:
1. Kepanjangan, 2. Curiga (akan perasaan Qibo dengan om Dhani), dan 3. Sedikit menjijikkan dengan pileknya Qibo aku rasakan ketika Qibo berorasi menggebu-gebu menjawab pertanyaan sang DJ Radio.“Oo gituuu.. yayaya..” jawaban yang simple untuk me-respon apa yang dikatakan Qibo keluar dari mulut Dj Radio 3Fm (Sepertinya dia juga gak ngerti maksud si Qibo).
“Terus, terus konsep untuk acara nanti seperti apa?”. tanya Dj Jovan kembali.
Qibo dengan membara disertai beberapa kali mengeluarkan nafas dari hidung yang tersumbat kembali menjawab “Nanti bakalan ada 4 band dari banda aceh yang luar biasa, seperti Jamzked, Azkaban, Yaffi n Friend, serta VELLAROCKA (agak sedikit lebih besar nada penyebutan nama Bandnya di bagian ini dan entah apa maksudnya) yang akan membawakan lagu-lagu lawas dari Dewa19 untuk menghibur pengunjung, serta bagi-bagi doorprize dan Jam Session di penghujung acara bagi siapa saja yang ingin memainkan lagu-lagu Dewa19! buat masyarakat yang hadir agar acara lebih menarik.”
Tepuk tangan menggema sebagai respon atas jawaban Qibo di studio tersebut. Aku melihat ada beberapa harapan yang muncul dari wajah-wajah yang ada di dalam Studio (termasuk diriku), yaitu harapan untuk mendapatkan Doorprize tersebut. Aroma persaingan untuk mendapatkan doorprize sepertinya mulai kelihatan dan masing-masing yang hadir seperti sedang memikirkan strategi-strategi untuk memenangkan hadiah tesebut. Hahaha…
“Mantaaappp…” sahut Dj Jovan dengan sedikit serak, dan ekspresinya seperti membenarkan apa yang ada di pikiranku mengenai persaingan itu.
Kemudian di tengah-tengah berlangsungnya sesi interview, beberapa telepon masuk untuk berpartisipasi. Salah satu yang paling aku ingat adalah telepon dari Sabirin di Lamno, yang memberikan saran bagi GMA Aceh untuk mengadakan Tribute Rhoma Irama. Aku teringat dengan apa yang pernah di beritahukan oleh ketua GMA T.Mahfud kepadaku bahwa nanti GMA akan mengadakan acara GMA Mendadak Dangdut dalam waktu dekat, dengan modal pengetahuan tersebut, aku langsung menjawab saran dari Sabirin:
“Itu sudah terdeteksi oleh GMA dan nanti dalam waktu dekat kami akan mengadakan acara GMA Mendadak Dangdut, tepatnya pada tanggal 15 Desember 2012“.
Semua yang hadir menyambut dengan tepuk tangan jawaban ku. Aku berpikir jangan-jangan mereka ini memang haus akan hangatnya musik dangdut, dan aku berharap Sabirin juga puas dengan jawabanku.
Akhirnya, DJ Jovan mengucapkan terima kasih atas kehadiran kami, dan aku pun mewakili GMA mengucapkan terima kasih kepada radio 3FM karena telah diberi kesempatan uintuk publikasi acara-acara GMA. Kami pun pulang dan bikin laporan ini. Dari lantai 2 Warong Pak Nek Peunayong, Muttaqin Asyura melaporkan.