Bedah Gitar: Electric Guitar Bridge
By: Robby “Glyph” Freakenstein | ARTROCK Guitars Endorser | Clinician | Guitarist of Glyph|
Bagian kelima Bedah Gitar akan membedah bagian bridge dari sebuah gitar elektrik. Artikel ini ditulis oleh Robby Freakenstein dari ArtRock Guitars.
Bridge adalah bagian guitar dimana senar terpasang. Pada dasarnya, bridge guitar dibagi 2 macam, yaitu, vibrato dan non vibrato (hard tail).
Vibrato Bridges
Vibrato bridges memiliki tambahan part, tremolo arm. Part ini dapat ditekan atau ditarik yang memungkin seorang gitaris merubah tegangan senar dan menghasilkan efek suara tertentu pada pitch.
Vibrato bridges terdiri dari bridge plate yang terpasang di body dan bekerjasama dengan pegas yang berada di belakang body. Sehingga dalam vibrato bridge terjadi gaya tarik menarik antara senar dengan pegas (lihat gambar diatas).
Vibrato bridge memberi respon sound yang warm dengan sustain yang baik yang ditimbulkan dari getaran pegas. Beberapa gitaris beranggapan bahwa vibrato bridges member tambahan resonansi sehingga membuat sound lebih baik. Tapi beberapa gitaris lain tidak sependapat dengan hal ini. Tapi itu semua kembali ke type permainan masing-masing player.
Oleh karena itulah merek-merek gitar yang ada, biasanya menawarkan produk mereka dengan 2 pilihan tremolo pada type yang sama.
Contoh: Artrock RMA-100 LP (Fixed bridge) dan RMA-100 FR (Vibrato bridge), Artrock RMA-300 LP (Fixed) dan RMA-300 FR (Vibrato)
Saya pribadi menyarankan, jumlah pegas minimal yang dipasang adalah 3, agar tuning lebih stabil.
Vibrato bridge masih dibagi lagi menjadi 2 type, synchronized dan floating. Dimana Synchronized tremolo hanya bisa ditekan (down), sedangkan Floating bisa ditekan dan ditarik (up-down).
Contoh guitar yang menggunakan Synchronized tremolo adalah: Artrock RST-100 (Gugun signature series), Artrock RMF-100 ST, Fender Stratocaster, dll.
Contoh guitar yang menggunakan Floating tremolo: Artrock RTL-130Q FR, RMF-100/200/300 FR, RMA-100/200/300 FR, Artrock RFB-200, Ibanez RG series, dll.
Banyak guitarist yang mengeluhkan performa dari Synchronized tremolo yang membuat tuning tidak stabil. Sehingga muncul lah Floyd Rose yang membuat inovasi “double locking tremolo” sehingga memungkinkan seorang gitaris bermain dengan tremolo dan tuning lebih stabil. Penggunaan Floyd Rose tremolo semakin popular setelah Edward Lodewijk Van Halen (Van Halen) sering menggunakan nya.
Inovasi ini membuat banyak produsen tremolo yang membuat copy nya. Sampai beberapa merek membuat “Floyd Rose” mereka sendiri, dengan logo merek di bridge plate sisi atas, plus tambahan tulisan “Licensed Under Floyd Rose Patents.” Di dekat fine tuning.
Floyd Rose terus mengembangkan ke beberapa type dengan menggunakan bahan yang berbeda-beda demi mengejar respon sound yang semakin baik. Tentunya harga sebuah tremolo Floyd Rose jadi semakin mahal. Lalu Floyd Rose membuat tremolo versi yang lebih murah, “Floydrose Special” yang pabriknya berada di Korea, dibawah pengawasan langsung oleh Floyd Rose Germany.
Mulai 2013, Artrock guitars menggunakan Floyd Rose Special pada produk-produknya.
Floating tremolo juga ada yang tidak menerapkan double locking system, seperti Wilkinson. Umumnya gitar yang menggunakan Wilkinson akan menggunakan locking tuner pada machine head nya. Contoh ; Fernandes Retrorocket elite.
Beberapa merek floating tremolo yang umum digunakan pada guitar2 dunia: Floyd Rose, Kahler, Wilkinson, Edge, Bigsby, dll
Beberapa merek guitar menggunakan tremolo floating dengan double locking tremolo, yang disetup hanya bisa di-down saja. Hal ini biasanya adalah permintaan dari designer guitar tersebut. Sebut saja Musicman EVH/Axis, Peavey EVH Wolfgang, EVH Wolfgang, Charvel EVH (yang merupakan design dari Edward Van Halen), Charvel So Cal, Fender Stratocaster HSS Mexico, dll. Tujuannya tentunya adalah kestabilan tuning yang lebih baik.
Tapi bukan berarti floating tremolo itu selalu tidak stabil, jika di-setting dengan tepat, floating tremolo bisa menjadi senjata yang menyenangkan. Setting posisi tremolo hingga benar-benar lurus (seimbang tarikan antara senar dan pegas).
Pro:
- Sound yang lebih warm
- Sustain yang lebih panjang
- Efek vibrato yang lebih mudah dan ekstrim hanya menggunakan tangan
Contra:
- Setting yang tidak mudah karena terjadi gaya tarik menarik antara senar dan pegas
- String replacement yang cukup ribet (jika tidak biasa)
Non-vibrato bridges
Non-vibrato (hard tail) sering disebut juga dengan fixed bridge, memiliki tambahan part berupa tail piece yang berfungsi sebagai penyangga senar sebelum dilanjutkan menuju nut di ujung neck.
Non-Vibrato bridge dipasang menggunakan baut langsung ke body. Bridge type ini memberi kestabilan tuning karena tidak ada gaya tarik menarik antara senar dengan pegas.
Type bridge seperti ini umum kita lihat di gitar2 model Les Paul seperti Artrock JPI Series, RLP Series, dan pastinya Gibson.
Non-vibrato bridge memberikan sound yang baik dari senar dan body (tergantung bentuk kontak dari kedua bagian ini). Non-vibrato bridge dengan system strings through body dapat memberikan tambahan resonansi dari kayu body. Bisa kita lihat di Artrock RMA-100/300Q LP, Artrock Azis Studio Series, Schecter Damien series, dll.
Beberapa type guitar memungkinkan kita bisa menggunakan 2 cara pemasangan senar (through bridge atau through body) pada satu gitar. Seperti Artrock RTL-101, atau Bass Artrock RBA series.
Pro:
- Tuning yang stabil
- Respon kayu yang lebih terasa (string through body)
- Kemudahan string replacement
Contra:
- No tremolo arm!
Mana yang terbaik, tentu semua kembali ke kebutuhan masing2 gitaris.
NEXT ARTICLE dalam BEDAH GITAR: Pickups
Pingback:acehmusician.org » Bedah Gitar: Body
Pingback:Sejarah Gibson Guitar Corp. - Bagian Pertama - acehmusician.org
tapi kalo gitar vibrato bisa diubah setelannya jadi non vibrato ngga sih? nyesel beli nih mau ganti ngga ada duit. gimana solusinya thanks
Pingback:Sejarah Gibson Guitar Corp. - Bagian Kedua - acehmusician.org
bisa gax gitar ane diganti pake tremolo???
Pingback:Bedah Gitar: Body « MUSIK.OR.ID
Pingback:Perbedaan Fender Stratocaster made in USA dan Mexico « MUSIK.OR.ID
Pingback:Gibson Guitar – Zulfikar Arsyad's
Pingback:Perbedaan Fender Stratocaster made in USA dan Mexico – Etalase Musik