Kombinasi Musik dan Tawa Lebih Baik daripada Obat
Kombinasi antara musik dan tawa ternyata bisa menggantikan obat-obatan psikotropik dan antidepresan pada pasien demensia di sebuah panti jompo di Randwick, Australia.
Barry Cowling, manajer operasi Summit Care, panti jompo di Randwick mengatakan, terapi humor cukup efektif mengurangi sifat agresi dan juga depresi pada 18 penghuni panti yang berada di unit pasien demensia.
“Kami pernah memiliki penghuni panti yang obat-obatan psikotropiknya dikurangi dosisnya, bahkan dihentikan, setelah melakukan terapi ini. Pada staf juga terlihat hasil yang positif dalam motvitasi,” kata Cowling.
Pasien di tempat tersebut mengikuti riset selama 3 tahun. Riset ini berupa kunjungan rutin badut dan para staf terlatih yang memberikan terapi humor. Hasilnya terapi ini mengurangi sikap memberontak (agitasi) pada 180 pasien di 17 panti, dibandingkan grup kontrol yang tidak memperoleh terapi.
Efek ini sama dengan pemberian risperidone, obat yang digunakan untuk mengurangi agresi dan agitasi di antara pasien demensia. Terapi humor juga mengurangi efek samping pengobatan, misalnya stroke.
Terapi yang berdurasi selama dua jam setiap minggu ini berisi antara lain menyanyikan lagu atau cerita-cerita yang terkait dengan kehidupan para penghuni panti. Terkadang mereka juga bergembira menikmati lagu-lagu ceria dari piano atau menertawakan lelucon.
Saat ini di Australia, The Arts Health Institute dan Humour Foundation, menjalankan terapi humor di 90 rumah perawatan panti jompo.
Menurut psikolog Lee-Fay Low, sebenarnya bukan humor yang memberikan keajaiban. Tetapi yang terpenting adalah kemampuan untuk terlibat antar individu.
“Kemampuan para penghibur, terapis, dan perawat semakin meningkat seiring dengan makin seringnya mereka berinteraksi,” kata Low.
Source: Kompas.com