Pintar Musik = Pintar Membaca
Kemampuan musikal termasuk kemampuan mendengar dan mengingat. Misalnya kemampuan mendengar kemudian mengingat instruksi ketika mengerjakan tugas.
Baru-baru ini, ada penelitian yang mengatakan bahwa sistem kerja memori pendengaran dan kemampuan musik berhubungan secara mutlak dengan kemampuan membaca. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal yang berjudul Behavioral and Brain Functions itu dilakukan peneliti dari Auditory Neuroscience Laboratory di Northwestern University.
Awalnya, para peneliti mengetes kemampuan membaca dan mengenal huruf dari beberapa anak. Kemudian, data dari tes tersebut dibandingkan dengan kemampuan ingatan audio mereka, yaitu dengan cara mendengarkan urutan angka kemudian anak-anak tersebut diminta menyebutkan urutan angka itu dengan urutan terbalik; dari belakang ke depan.
Kemampuan musikal responden juga dites dengan diperdengarkan alunan musik melodis dan berirama. Kemudian, aktivitas elektris otak juga diukur, sebagai data respons otak terhadap suara yang berirama ataupun acak.
Penelitian yang dikomandoi oleh Dr. Nina Kraus ini menemukan hasil bahwa anak yang kemampuan membacanya buruk menurunkan respons neural (dilihat dari aktivitas batang otak bagian auditori) terhadap pola suara yang ritmis dibandingkan dengan pola acak. Selain itu, terlihat juga bahwa level peningkatan respons saraf untuk suara yang teratur pada anak yang kemampuan membaca dan musikalnya baik. Demikian pula, anak yang nilai tes memori auditorial dan pemahaman iramanya baik, kemampuan membacanya juga baik.
Dr. Kraus menjelaskan bahwa kemampuan musikal dan kemampuan literal berkorelasi dengan meningkatnya sinyal elektrik dalam otak, khususnya otak yang mengatur masalah pendengaran. Penghitungan data menunjukkan bahwa keterampilan musik, juga cara sistem saraf menanggapi respon irama teratur dan ingatan auditori, menyumbang sekitar 40% perbedaan dalam kemampuan membaca di antara para anak.
Hasil ini mendukung pendapat bahwa musik dan kemampuan membaca itu saling berkaitan, karena saraf dan mekanisme kognitif yang sama. Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran bagaimana mengembangkan kemampuan literal anak melalui musik. (sciencedaily.com/Intisari-Online.com)