Bandung akan digoncang Groupies Death Fest 3 

Hari ini, Sabtu, 8 Juli 2017, Bandung akan kembali digoncang oleh serial gig Groupies Death Fest. Kali ini, edisi ketiga akan dihelat di tempat yang sama dengan edisi sebelumnya, Fame Station. Veteran death metal Indonesia, Jasad akan memuncaki acara.

Groupies Merch, pemilik even sangar tersebut sudah menyiapkan enam belas penampilan brutal, termasuk band kebanggaan kota Bandung, Jasad, yang akan menjadi headliner bersama tiga band sekota lainnya: Disinfected, Turbidity, Bleeding Corpse dan Digging Up.

Read English article about this show here: Jasad to headline Groupies Death Fest #3

Jasad akan tampil bersama drummer baru mereka Oki Fadhlan (juga bermain bersama Stigmatuary) yang menggantikan Abas awal tahun ini. Mantan penggebuk drum Abas sempat menjadi pemain kunci di dalam album terakhir Jasad yang berjudul Rebirth of Jatisunda, dirilis tahun 2013 oleh Extreme Souls Production. Abas berpisah dengan Jasad bulan Juli tahun lalu setelah bersama selama lima tahun.

Spekulasi merebak saat Abas keluar. Drummer metal veteran Abah Andris, yang baru saja cabut dari Burgerkill digosipkan akan bergabung dengan Jasad. Tetapi rumor tersebut dipatahkan dengan pengumuman yang dilakukan di Facebook band tersebut mengenai line up baru, pada tanggal 26 Januari 2017, dengan Oki sebagai drummer baru mereka.

Jasad sudah malang melintang selama 27 tahun dan sukses dengan 3 album keren Witness of Perfect Torture (2001), Annihilate the Enemy (2005), dan Rebirth of Jatisunda (2013); serta EP C’est la vie (1996)

Formasi terakhir terdiri dari Man (vocals), Yuli (bass), Ferly (guitars), Reduan (guitars), dan Oky (drums).

Tahun 2017 ini merupakan penanda betapa jauhnya perjalanan Disinfected yang sudah dua puluh tahun berkarir di dunia musik metal Indonesia. Band ini didirikan pada 2 November 1997 di Bandung oleh Adyth Nugraha (guitars), Abah Andris (drums), Amank (vocals), Sigit Tri Hartono (bass) dan Opick (guitars). HIngga hari ini Disinfected sudah merilis sebua album studio berjudul Melted (2000, Extreme Souls Production) dan EP Aku Akan Bunuh Kamu (2003, Rottrevore Records).

Pada tanggal 2 Desember 2016, Facebook resmi mereka menunjukkan band tersebut sedang berlatih dengan materi baru, kemungkinan untuk album kedua mereka nanti.

Formasi teranyar Disinfected terdiri dari  Adyth Nugraha (guitars), Adang (drums), Amank GB (vocals), Sigit Tri Hartono (bass) dan Diaz Vishnu (guitars).

Penggemar musik metal sedang menantikan album baru Turbidity bersama vokalis gresnya Bob Rock (ex-Bleeding Corpse) setelah Andry keluar tahun lalu. Bersama Bob, band ini sudah merilis sebuah demo CD berjudul Sinis – Promoshit 2016, yang diterbitkan oleh Groupies Merch.  Asiknya, Andry malah bergabung dengan Bleeding Corpse pada awal tahun ini.

Sejak didirikan pada tahun 2008, Turbidity sudah meluncurkan album studio Suffering of Human Decapitated  (2011, Extreme Souls Production), dan EP Vomiting the Rotten Maggot (2012, Horrible Creation Extreme Musick Media).

Turbidity sekarang diisi oleh Bob Rock (vocals), Daniel Turbiyem (guitars), Ferry (bass) and Iko Karbon (drums).

Andry Suryanto akan mengguncang Groupies Death Fest 3 bersama Bleeding Corpse, berbagi panggung bersama mantan bandnya yang lain Turbidity dan Digging Up. Pemilik perusahaan rekaman independen Horrible Creation Extreme Musick Media diperkenalkan sebagai vokalis baru Bleeding Corpse pada tanggal13 April 2017 pada Facebook band tersebut. Andry menggantikan Yadi Behom (ex-Jasad) yang cabut awal tahun ini.

Band brutal death metal asal Bandung tersebut didirikan tahun 2006 oleh Ari Bejo (drums), Uus Death (guitars), Bob Rock (vocals) dan Adrian (bass). Bleeding Corpse memiliki 2 album studio Resurrection of Murder (2008, Pieces Records), dan Condemned to Suffer (2014, Groupies Merch).

Band brutal death metal asal Bandung lainnya Digging Up baru saja mengkelarkan Sumatera Infection Tour 2017 last March, untuk mempromosikan album debut Disseminated Inapparent Infection, yang diterbitkan oleh Disembowel Records pada tanggal 18 Juni 2014.

Setelah setahun tanpa pemain bass, band ini kembali menerima kembali mantan bassist Teguh Prasetyo pada 14 Maret yang lalu, demikian pengumuman yang dilansir dari Facebook mereka.

Dibentuk pada tahun 2004, kugiran ini sekarang beranggotakan Aghy Purakusuma (vocals), Dedra Sebastian (guitars), Terry Buldansyah (guitars), Teguh Prasetyo (bass), dan Arief Rahadian (drums).

Band brutal death metal asal Bekasi Chalera sedang mengerjakan album perdana mereka, yang akan dirilis tahun ini melalui perusahaan rekaman indie yang bermarkas di California New Standard Elite. Band ini sebelumnya telah merilis sebuah EP eponymous (2013), dan sebuah promo CD (2015).

Chalera yang sekarang adalah sebuah trio, dibentuk pada tahun 2010 oleh Aji (vocals), Wahyu (drums), Joko (guitars), Rory (bass) dan Achmad Fani (guitars). Band ini kini beranggotakan Yogi Bewok (vocals), Achmad Fani (guitars), dan Indra Kipli (drums).

Unit brutal death metal Interfectus sedang menantikan selesainya penggarapan album mereka, yang dijadwalkan akan dirilis tahun ini oleh label asal Spanyol Pathologically Explicit Recordings. Selama pengerjaan album ini, band tersebut kehilangan salah satu pendiri dan juga pemain bass Sudaryana yang ingin fokus bersama keluarganya. Interfectus kemudian menarik Asep sebagai pemain additional.

Didirikan pada tahun 2016 di Tangerang, Interfectus sekarang beranggotakan Afif Fadly (vocals), Ahmad Abidin (guitars), dan Putra FR (drums).

Untuk memperkenalkan debut album studio Sadistic Murder, yang dirilis tanggal 20 February 2017, band besutan label Extreme Souls Production Expendiency mengagendakan serangkaian tur yang bertajuk Sadistic Tour 2017.

Agenda Sadistic Tour 2017 terdiri dari penampilan band tersebut di even di Tangerang Brutality 2 (16/4), Timur Menghitam (Bogor, 30/4),  RPM Death Fest (Yogyakarta, 12/5), Lampung Timur Menghitam (14/5), Lakbok Bergetar (Ciamis, 1/7), Panusupan Metal Festival #3 #3 (6/27) dan Groupies Death Fest 3 (Bandung, 8/7). Laman fan page resminya menyebutkan ada lagi jadwal baru yang akan segera diumumkan.

Grup trio Expendiency didirikan tahun 2010, menyambung Ending Truth yang kini tiada. Pendiri satu-satunya yang masih tinggal Aditiya Ramdhan sudah tiga kali menukar posisi sejak band itu berdiri. Mulai dari vokal, kemudian bermain bass, lalu kerasan di posisi gitar sejak 2013.

Aditya sekarang ditemani oleh Rizki Darmawan (vocals) dan Katon Gilang Ramadhan (drums).

*****

Pendiri Groupies Merch Atik Kamaludin dalam interviewnya dengan Musik.or.id mengatakan dia mulai menggarap even serial ini pada tanggal 4 Januari 2015 di West Coast Bar, Antropark Building, Bandung. Edisi kedua dihelat di Fame Station 30 Juli tahun lalu.

Atik menceritakan Groupies Merch didirikan December 2009 sebagai toko merchandise metal. Perusahaan ini kemudian merambah bisinis baru sebagai label rekaman sejak pertengahan 2011, dengan menerbitkan album dari band-band luar negeri. Pada tahun 2014, Groupies mulai menanggani band-band lokal.

He mengungkapkan poster Groupies Death Fest 3 didesain oleh Mark Cooper dari Mindrape Art, dan logo oleh Michael “Magoo” Majewski.

 

LINE UP

JASAD (Bandung)
DISINFECTED (Bandung)
TURBIDITY (Bandung)
CHALERA (Bekasi)
DIGGING UP (Bandung)
USUS BUNTU  (Mojokerto)
DECAPITATE HATRED (Tangerang)
STIGMATUARY (Bandung)
DEVORMITY (Bandung)
DISMEMBERMENT TORTURE (Bandung)
SUFISM (Bandung)
EXPEDIENCY (Bogor)
INTERFECTUS (Tangerang)
UNDERGOD (Bandung)
BLEEDING CORPSE (Bandung)
GUTTURAL DISEASE (Bandung)

 

Toket dijual seharga 75 ribu  di venue.

Konser tersebut akan berlangsung dari pukul 13 hingga 21.

*****

Facebook Comments

One thought on “Bandung akan digoncang Groupies Death Fest 3 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.