Gig death metal di Malaysia digerebek dan distop polisi, diduga karena sabotase orang dalam

Kejadian tidak mengenakkan terjadi Sabtu malam, 19 Agustus 2017 di negeri jiran Malaysia, ketika sebuah gig death metal digerebek dan dihentikan polisi karena adanya laporan warga setempat mengenai aktifitas yang mengganggu dan mencurigakan.

Penyelenggara menduga salah satu band yang gagal tampil di gig yang bertajuk Death Returns, telah mensabotase kegiatan tersebut dengan memberi laporan palsu kepada pihak Kepolisian, sebagai balasan akibat dibatalkannya keikutsertaan mereka di event yang berlangsung di Seri Kembangan, Subang Jaya, District Petaling, Selangor.

Pemilik even Death Returns, Dirufied Ziddy, mengeluarkan statement di akun Facebooknya mengenai kronologi kejadian dan temuan mengenai siapa yang “mensabotase” gig tersebut.

AM, vokalis band Aspersions yang dituduh telah memberi laporan palsu menyangkal tuduhan tersebut, dan menyatakan akan mengeluarkan statement resmi dari band tersebut dalam waktu dekat. Sanggahan dari Aspersions dapat dibaca di bagian bawah artikel ini

Berikut statement resmi dari organizer Death Returns:

“Salam semuanya. Seperti yang kalian ketahui, gue adalah penyelengara #Deathreturns yang untuk perdana kalinya dihelat di Ultimate Blast Studio pada tanggal 19 Agustus 2017. Lima belas band, satu datang jauh-jauh dari Sarawak, 2 dari Johor, 1 heroes Tionghoa dari Ipoh, dan 11 heroes dari KL. Apa yang menjadi motif dari penyelenggaraan even ini? Sudah bertahun-tahun lamanya kita tidak mendengar adanya gig deathcore/ death metal gig yang keren.

Seluruh 15 band peserta merupakan sahabat dan keluarga bagiku. Gue ingin semuanya bersatu dan memberi kejayaan bagi skena ini. Gig deathcore//death metal baik yang terakhir gue ikuti terjadi di tahun 2013. Jadinya ini seperti sebuah pertemuan besar bagiku, melihat wajah-wajah saudara lama, mengenang masa-sama lalu,  chuggy breakdowns, penonton menggila. Gue bangga bisa membuat even ini dimulai pukul 2 siang tepat, ini semua berkat kerja sama yang baik semua peserta.

Kami benar-benar bersenang-senang. Gue tahu ada sahabat yang sudah 3 tahun tidak mau moshing, malah sekarang melakukan moshing.  Penonton merengsek ke stage dan meraih mic dan ikut menyanyikan lagu kesayangannya. Pokoknya nyaris sempurna! Sayangnya, ketika jam 10 malam, saat 66Roads bermain sebagai peserta terakhir dan menutup pertunjukan pada pukul 10:30, Polisi datang menggerebek kami. Kami sangat terkejut. Mereka mengatakan bahwa mereka mendapatkan laporan mengenai kegiatan yang mengganggu dan mencurigakan.

Awalnya, kami menduga masyarakat setempat lah yang melaporkan ini, tetapi kami tidak percaya. Kami selalu melakukan jam session hingga pukul 4 subuh tiap minggunya. Anak-anak sering datang bersama ayahnya untuk melihat-lihat aktifitas di venue. Sebelumnya sudah 6 gig dilaksanakan di sana. Kenapa baru sekarang melaporkan ke polisi? Kami selalu menghentikan kegiatan ketika waktu sembahyang tiba. Kami gak pernah bikin-bikin masalah.

Selama penggerebekan, terjadi provokasi di kedua kubu. Polisi mengatakan mereka memiliki poster dan video gue manggung di Whatsapp dan sumber-sumber lainnya. Aku bertanya kepada diriku sendiri, kenapa pula orang di luar simpan-simpan posterku? Polisi menahan kami sekitar satu jam sebelum melepaskan lagi. Untungnya, semua baik-baik saja. Sialnya, beberapa pengunjung yang sudah beli merchandise, disita barangnya.

Kami tidak memiliki masalah ke luar, namun memang ada satu masalah kecil di internal. Seminggu lalu gue menginformasikan jadwal penampilan kepada seluruh peserta. Gue membuat mereka memeriksa jadwal dan segera memberitahu apababila ada salah satu personilnya tidak bisa bermain di jam yang sudah ditentukan. Gue sudah mengecek dan mengkonfirmasi ulang dengan ke-lima belas band peserta.  Gue juga memberitahu  semua band untuk datang satu jam lebih cepat dari jadwal tampil mereka, jika tidak gue akan batalkan keikutsertaan mereka di even ini. Semua band setuju dan memujiku karena membuat skena ini menjadi lebih baik. Namun hanya 14 band yang dapat memenuhi persyaratan ini. 

Ada satu band yang tidak melapor ulang satu jam sebelum jadwal tampil. Gue lalu kirim pesan kepada salah satu personill band tersebut. Setelah 30 menit, barulah dia membalas dan meminta maaf karena telat bangun. Tidak hanya itu, dia malah berpikir acara ini pasti molor.  Dia mengatakan sudah biasa kalau acara dimulai terlambat.

Gue lalu mengecek kembali pesan-pesan sebelumnya dengan band ini, dan ternyata gue salah mengirimkan rundown yang lama. Gue minta maaf dan memberitahu bahwa jadwal manggung mereka pada jam 5, bukan jam 4 seperti yang sebelumnya diberitahu. Gue beri mereka waktu satu jam lagi untuk segera bergegas ke venue. Tetapi, orang ini menolak dan mengatakan rekan satu bandnya berada di tempat yang jauh dan tidak akan keburu tiba tepat waktu. Dia dengan pongahnya mengatakan penyelenggara acara yang lain selalu memberi jadwal tampil setelah Maghrib. 

Pernyataannya membuatku kesal, tetapi gue tetap menjawab dengan tenang dengan mengatakan band-band yang bukan berasal dari KL saja bisa datang tepat waktu, masak band yang dari KL tidak bisa tepat waktu padahal evennya diadakan juga di KL. Orang ini membalas dengan menyebut jadwal yang kuberikan kepada mereka tidak sesuai untuk mereka. Tetapi sekali lagi, bukannya dia dan seluruh anggota band sudah sepakat sejak seminggu yang lalu, dan tidak mempermasalahkan atau meminta menukar jadwal tampil.  Dia malah berusaha menyalahkanku dengan mengatakan aku tidak bisa mengatur jadwal tampil dengan baik dan menyebutnya sebagai masalahku.Gue jawab gue SUDAH me-manage dan SUDAH memberikan band itu kesempatan.

Setelah itu, orang ini mulai tenang, meminta maaf dan memberitahuku untuk membatalkan keikutsertaan mereka di event ini, tetapi meminta izin untuk hadir menonton puncak acara. Aku memaafkan dan memberi izin band ini untuk datang setidaknya untuk menonton.

Semuanya berjalan lancar, dan mereka akhirnya tiba pukul 7 malam. Anggota-anggota lain band ini datang menghampiriku dan meminta maaf mewakili orang tersebut. Mereka membaca isi percakapan kami dan merasa anggota mereka tersebut sudah berbuat kasar dan tidak segan terhadapku. Lalu kemudian, orang ini benar-benar hadir dan meminta maaf, JUGA menanyakan apakah ada jadwal tampil lain untuk mereka? 

Gue jadi kebingungan.  Band ini sudah memberi lampu hijau untuk membatalkan keikutsertaan mereka sekarang malah mau minta main lagi? Aku menolak karena band-band yang lain patuh dengan skedul dan gue tidak ingin acara ini menjadi molor.  Lalu mereka meminta untuk diperbolehkan tampil ketika band-band lain selesai. Aku menolak dengan sopan dan mengatakan band-band yang lain ingin pulang tepat waktu, sedangkan band mereka toh sudah mengumumkan pembatalan, lalu ngapain dirubah lagi? Tunjukan respek kepada yang lain karena yang lain taat pada peraturan. Mereka mengatakan mereka mengerti dan meminta maaf untuk terakhir kali.

Pukul 19:30 adalah saatnya bagiku dan band coverku untuk bermain. Aku jadinya berkesempatan memperkenakan headliner yang akan bermain setelah bandku selesai. Band yang tadi malah cabut pada pukul 8 malam tanpa mengucapkan apapun.  

Banyak teman-temanku, band-band, bahkan pengunjung yang melihat poster dan klip di Whatsapp polisi tadi, diterima pukul pada jam 20. Aku tidak mau menuduh atau mencurigai band yang tadi karena sepertinya gak pantas banget. Kenapa ada band yang mau mensabotase skenanya sendiri? Kenapa mau ambil resiko membahayakan semua orang?

Lalu kemudian, salah satu pengunjung mengatakan band yang tadi biasanya tidak pulang cepat. Mereka selalu tetap tinggal hingga acara usai. Mereka sempat membujuk teman-teman mereka yang duluan main untuk pulang lebih cepat bersama mereka. Lalu aku mulai mencari informasi, dengan menanyakan teman-teman polisiku apakah mereka bisa menemukan siapa nama pelapor? Pagi ini, aku menerima info dan mengkonfirmasi siapa pelakunya. Temanku bilang tidak pernah mendengar nama band ini sebelumnya. Aku tidak bermaksud mengganggu mereka tetapi aku terpaksa.

Mau mengutukku? Silahkan. tetapi ingat, perbuatan mereka membuat banyak orang mendapatkan kesulitan. Beberapa musisi mengajak istri mereka, dan beberapa diantaranya sedang hamil. Selama penggerebekan, salah seorang polisi berani pula menyebut “pelacur” kepada salah seorang perempuan yang memakai hijab.  Salah seorang musisi membela dengan mengatakan “itu istriku”. Tidak cool memang broh! Kau tidak hanya mau menjatuhkanku, tetapi juga membuat banyak orang terlibat dengan masalah ini.

Aku lebih mau diriku digebukin daripada teman-temanku dan keluargaku diperlakukan seperti itu. Kau berurusan dengan skena yang salah sekarang. Tetapi sebelumnya, aku bermaksud menyatakan rasa terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada band-band yang lain terutama Exhale My Ozone.

Aku benar-benar menyesal masalah ini bisa terjadi. Aku tidak akan berhenti untuk membuat acara. Terima kasih untuk dukungan kalian kemarin. Kalian benar-benar tangguh dan kita akan tetap tangguh bersama sebagai satu kesatuan dan sebagai keluarga. Skena inilah yang membuat kita tetap bersama. 

Aku benar-benar kecewa dengan kalian geng. AKu sudah memberi kesempatan untuk menjadi bagian dari hal yang revolusioner ini.  Terima kasih atas usaha kalian membuat kami dalam masalah, pengkhianat, ASPERSIONS.”

**

Bantahan dari Aspersions dari laman Facebook mereka, Minggu, 20 Agustus 2017 pukul 10 malam:

“#DeathReturns #Raid
“TUDUHAN PALSU/VIRAL”
Assalamualaikum.. Ye kami dari band Aspersions ingin minta maaf kepada semua yang tersalah faham. Dan maaf kan kami atas masalah Discipline/Arrival-time kami semalam. Dah 5 tahun kami main music band tak pernah sekali pun kami busuk hati atau “REPORT” Gig sebab slot kita orang kena cancel? But this Mr. Organizer here “Dirufied Ziddy” Just accused us WITHOUT ANY SINGLE PROOF. that the gig was raided because of us? We had enough proof to prove that we are innocents. Kepada siapa yang share tanpa bukti. Pls stop it. We don’t deserved this. We’re just young ass and broke kids who tryna enjoy the music.
Kepada siapa yang tahu “Budak” yang petik nama Aspersions tolong pm kami and settle kan sebelum masalah makin besar. Once again we would like thank to him for for destroyed our future band career! You always be remembered♥ #DeathReturns #RIPaspersions”

***

Sepertinya tuding-menuding di kedua belah pihak akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Semoga kebenaran bisa segera didapatkan. Apa yang terjadi di sana bisa saja terjadi di mana-mana.

Terlepas dari siapa yang salah atau tidak, jangan pernah sekali-kali melakukan sesuatu yang bisa membahayakan kelangsungan hidup skena.

Semoga kita dapat memetik pelajaran dari permasalahan ini. Stay together!

****

Facebook Comments

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.