Profil Musisi: Yudi Amirul
Gitaris kelahiran Aceh yang kini menetap di Jakarta, Yudi Amirul akan mengadakan sebuah workshop gitar untuk Komunitas Gitar Aceh, yang merupakan sayap dari GMA, pada tanggal 17 Agustus 2013 di Taman Budaya Banda Aceh. Gitaris yang sekarang menjadi pengajar di beberapa lembaga pendidikan bergengsi di Indonesia ini, adalah lulusan Institut Kesenian Jakarta dengan mayor di gitar klasik.
Mungkin banyak musisi-musisi muda di Aceh yang tidak terlalu familiar dengan gitaris yang bertubuh agak tambun ini, dikarenakan sejak 2001 hingga 2008 Yudi hijrah ke Jakarta, dan kembali ke Jakarta tahun 2010 hingga sekarang. Berikut sejarah singkat mengenai apa dan siapa Yudi Amirul.
Yudi dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1980. Awal mulanya bermain gitar secara serius ketika Yudi yang saat itu duduk di kelas 2 SMP 5 Banda Aceh,memutuskan untuk bergabung di Moritza Music Club atau MMC (note: sekarang bernama Sekolah Musik Moritza) dan mendapatkan pelajaran musik langsung dari Moritza Thaher dan beberapa instruktur gitar lainnya.
Keseriusanya di dalam menggeluti musik selalu mendapatkan banyak pujian dari teman-teman seperjuangan dan senior-seniornya. Semua testimoni dari beberapa musisi top Aceh menggambarkan sosok Yudi yang selalu belajar dan belajar, berlatih dan terus berlatih, selalu mencoba sesuatu yang baru, tidak sombong dan tidak segan-segan untuk bertanya atau berdiskusi mengenai musik dengan musisi-musisi dari berbagai kalangan usia maupun genre.
Yudi memainkan musik hardrock dan metal bersama Plaster Band yang dibentuknya bersama Tommy Okiza almarhum (bass), Parto (drum) dan Didi (vokal) pada tahun 1997 ketika masih kelas 1 SMA. Bersama Plaster, Yudi banyak membawakan lagu-lagu dari gitaris Shredder dunia dan mendapatkan tanggapan positif dan pujian dari musisi-musisi Banda Aceh era itu. Plaster vakum di tahun 1999, ketika Yudi fokus untuk persiapan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
Kuliah di Fakultas Pertanian ditinggalkannya di tahun 2001 ketika Yudi lewat test masuk Institut Kesenian Jakarta. Gitar Klasik dipilih sebagai mayor studi-nya. Selama di Jakarta, Yudi juga aktif bermain di berbagai tempat dengan berbagai band, dan berbagai aliran. Beberapa kompetisi band diikutinya, dan yang paling membanggakan adalah disaat Yudi berhasil menjadi Juara pertama Jazz Guitar Icon Competition 2006 di ajang Java Jazz 2006.
Gelar Sarjana Musik diperolehnya dari IKJ di tahun 2008. Yudi kembali ke Banda Aceh, dan aktif bermain bersama Moritza Thaher and Friends, dan King of Fire (Yudi mendirikannya di tahun 2009 bersama Mirza Safwandy, Mahfud dan Aulia). Plaster sempat bermain di tahun 2010 ketika event reuni band 90-an Keep The Peace II diadakan di Taman Budaya Banda Aceh.
Menikah dengan seorang gitaris wanita bernama Yuni pada tanggal 12 Desember 2009, mereka kemudian dikaruniai seorang putra setahun kemudian. Pada tahun 2010, Yudi kembali ke Jakarta untuk melanjutkan studi Master-nya di Institut Kesenian Jakarta. Yudi sekarang aktif sebagai pengajar di IKJ, dan juga menjadi instruktur di Sekolah Musik Purwacaraka dan Yamaha Musik Indonesia.
Ketika ditanya siapa yang paling memberi pengaruh baginya di dalam bermusik, Yudi menjawab: “Moritza Thaher! Dari pengalaman selama ini, saya berkesimpulan gak perlu belajar kemana-mana, sama bang Momo sudah cukup. He is the best teacher, inspiration dan musisi yang ideal.”
Beberapa gitaris yang menjadi influence Yudi: Eet Syahranie, Donny Suhendra, Pay, Ian Antono, Gary Moore, Frank Gambale, dan lain-lain.
Untuk berhubungan dengan Yudi, bisa dilakukan melalui akun Facebook Yudi Nya Yuni.
Testimoni:
“Yudi adalah musisi yang selalu mempersiapkan diri dengan sangat matang, bahkan selalu ‘matang’ di event-event yang datangnya dadakan. Sangat nyaman bermain dengan Yudi, ibarat iPOD, Yudi tinggal enter saja. Kemampuan berkomunikasi di panggung dengan player lain, dan ide-ide aransemen yang kreatif, menyebabkan Yudi bisa menjadi band leader dan arranger yang baik!” Teuku Mahfud, drummer, Ketua GMA.“Yudi Amirul itu senior saya di Sekolah Musik Moritza. Walaupun senior dia tidak gengsi untuk bermain bersama juniornya. Tidak pelit ilmu dan sangat sabar. Yudi mentor yang baik untuk saya. Pengalaman bermain selama 2 tahun bersamanya di Moritza Thaher and Friends, dan King of Fire banyak memberi inspirasi kreatif bagi saya.”
Ahmad Mirza Safwandy, bassist.
“Yudi itu skillnya komplit sekali. Walaupun komplit dia tidak sombong. Senang sekali mendengar dia ada di Banda dan kasih workshop. Buat gitaris lain: Rugi kalian kalau gak datang!”
Teuku Syahputra “Petrozza” Nurdin, Wakil Ketua GMA, Gitaris Deep Tan Oil.
“Gitaris paling sopan dan tenang…”
Zakwannur “Iwan Kadal”, gitaris King of Fire.
Coba di check.
https://soundcloud.com/77production/cronic-tradisi-membodohi
yudi gitaris culun dengan style salesman (dulunya) hahahahahahah pisss.
tapi tetep yudi gitarisnya sexy note…. cihuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiyyyyyyyyyyyyy
yudi kawan sd kita ya yoooo?,, dia dimana skarang brooo??
dijakarta yun
Pingback:Humas GMA kuliah ke Belanda - acehmusician.org
Pingback:10 Solo Gitar Pilihan Yudi Amirul - acehmusician.org
Pingback:Profile: KHAFFAH BAND - acehmusician.org
Pingback:Event: GMA Guitarist Day #4 - Blues Night Fever - acehmusician.org
om Saya pengen x partitur not balok gitar tunggal etnis jawa dan sunda, di IKJ banyak ya Om, tanggapi ya om, trims